
Fahmi menduga, mendorong badan ABK itu, Lumba-lumba. Hewan laut yang bisa membantu manusia seperti kejadian yang dialami ABK adalah lumba-lumba. Lumba-lumba bisa merespons perkataan atau gerakan manusia, hewan jenis mamalia tersebut juga memiliki empati.
Selain itu, dia juga meluruskan, tidak ada hiu yang memakan manusia. Namun beberapa jenisnya memiliki sifat yang agresif sehingga dapat menyerang manusia hingga berakibat fatal.
“Rata-rata kematian akibat serangan hiu itu karena kehabisan darah yang keluar dari luka gigitannya, bukan karena dimakan hiu,” ujarnya.
Peneliti Mamalia Laut dari LIPI, Sekar Mira, mengatakan, kemungkinan yang membantu dua ABK WNI itu adalah jenis lumba-lumba yang berwarna kehitaman dan bergigi.
“Jenis Delphinidae (lumba-lumba) itu banyak, jadi kalau dia bilang hiu mungkin adalah jenis lumba-lumba yang berwarna kehitaman dan bergigi sehingga orang awam bisa keliru dengan hiu besar,” ujarnya.
Sebelumnya, dikabarkan dua ABK Warga Negara Indonesia (WNI) itu, kabur karena tak tahan mendapat perlakuan kasar dari kapten kapal.
Kisah ini diceritakan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau, Kombes Pol Arie Dharmanto atas pengalaman kedua ABK itu.
“Sebagaimana kemarin, belum lama ini kami secara berturut-turut dalam kurun waktu dua bulan mendapatkan atau menangani kasus dan mengungkap kasus ABK yang pertama terjunnya 2 ABK dari Kapal Lu Qing Yuan Yu,” ucap Arie.