
Diberikan Makan Ikan Basi
Arie mengaku, saat diperiksa, dua ABK itu mengaku diberi makan dan minuman yang tidak layak serta perlakuan kasar yang diterima selama bekerja di kapal berbendera China itu.
Dua ABK itu, kata dia, tidak kuat menerima perlakuan kasar. Saudara RF yang bercerita itu benar, jadi persis ceritanya enggak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih. Mereka makan ikan basi, ikan hasil tangkapan mereka enggak boleh makan.
“Disimpan dulu begitu mereka makanannya ikan yang basi kemudian mereka minum air laut yang sudah di suling hampir beberapa hari bisa minum,” kata dia.
“Akhirnya dua ABK ini tidak kuat dan terjun ke laut berenang sampai di Kepulauan Karimun. Kebetulan Kepulauan Karimun kalau jarak tempuh dari Batam itu menggunakan speed boat kurang lebih 2 jam setengah, kalau menggunakan feri kurang lebih hampir 2 jam,” ujarnya.
“Jadi bayangkan di sebuah perairan internasional di perbatasan Singapura dan Malaysia, ABK itu berenang selama 7 jam, yang semula itu 3 jam pertama menggunakan pelampung yang ada oksigennya itu yang kurang lebih kalau dipakai masa expired-nya itu 3 jam penggunaan ditambah lagi berenang kurang lebih 7 jam,” tutupnya. (*/er)
Sumber : kumparan.com