PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Daftar kabupaten/kota peraih penghargaan Adipura tahun 2017 telah diumumkan. Di Sulsel sebanyak 6 daerah berhasil meraih penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup dan kebersihan ini.
Daerah tersebut adalah Kota Makassar untuk kategori metropolitan dan lima kabupaten lainnya untuk kategori kota kecil yaitu Maros, Bantaeng, Wajo, Sidrap dan Pinrang.
Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Sulsel, Andi Hasbi Nur mengatakan, penyerahan penghargaan Adipura, Kalpataru dan Adiwiyata ini akan dilakukan 2 Agustus mendatang di Jakarta dan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Jumlah peraih penghargaan Adipura tahun ini sama dengan tahun 2015. Khusus Makassar ini merupakan Adipura yang ketiga kalinya,” kata Hasbi.
Kabag Humas Pemkot Firman Hamid Pagarra mengucap rasa syukur atas piala yang ketiga kalinya tersebut. “Alhamdulillah, kita keluar sebagai peraih nilai tertinggi dan berhasil meraih Adipura ketiga kalinya,” kata Firman melalui pesan WhatsApp, Rabu 26/7.
Tidak hanya itu, Firman menambahkan, secara bersamaan, Makassar juga meraih penghargaan Lingkungan Hidup Sekolah Adiwiyata Mandiri 2017 yang diraih oleh SDN Tanggul Patompo 1 Makassar.
* Mobil Mahal Penyapu Jalan dan Ironi Adipura Paripurna
Pada tahun lalu, Pemkot Parepare sukses meraih adipura kencana. Walikota Taufan Pawe lalu mengarak piala tersebut keliling kota. Dia lalu memasang target tinggi, meraih piala Adipura paripurna pada 2017 ini.
Sayang sekali target itu dipastikan gagal tercapai. Tidak ada nama Parepare dalam daftar penerima piala Adipura tahun ini. Padahal jika sukses meraih adipura, akan menjadi penghargaan ke-79 yang diraih Taufan -sebagaimana informasi dari Ka Kesbangpol Mustafa, bahwa TP telah meraih total 78 penghargaan-.
Makin ironis, penyidik Polres Parepare mulai membidik dugaan korupsi pada pengadaan mobil penyapu jalan. Mobil itu dibeli via Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) senilai total Rp2,7 miliar. Harapannya, mobil itu bisa membantu menjaga kebersihan kota.
Polisi telah melayangkan panggilan kepada PPK, Andi Sinrang. Pelbagai polemik memang mewarnai pengadaan mobil berharga fantastis itu. Selain harganya yang wow sehingga dinilai pemborosan, belakangan mobil itu lebih banyak diparkir. Selain itu,BPKB, STNK dan platnya juga belum ada. (ris)