PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi diserta hujan deras terjadi di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin (6/12/2021). Tak terkecuali di pesisir pantai Kota Parepare. Gelombang tinggi tersebut merusak sejumlah fasilitas umum, seperti robohnya tanggul dan dermaga kayu.
Tak hanya itu, sampah kayu dan plastik bekas memadati Taman Mattirotasi, Kota Parepare. Sampah yang selama ini berada di laut dihempas air pasang dan gelombang. Akibatnya, bongkahan sampah tersebut naik ke Taman Mattirotasi dan sekitar jalan Mattirotasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Parepare, Budi Rusdi, mengatakan, telah melakukan upaya pembersihan di area Taman Mattirotasi selama tiga hari. Mulai Selasa hingga Kamis.
“Kami sudah kerahkan petugas dan armada DLH Parepare untuk melakukan pembersihan sejak hari Selasa. Saat ini sudah ada 35 truk sampah yang kami angkut dari Taman Mattirotasi,” ungkap Budi Rusdi kepada PIJARNEWS.COM, Jumat (10/12/ 2021).
Ia berharap agar Taman Mattirotasi bisa segera dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
“Semakin cepat pembenahan dilakukan, maka masyarakat bisa segera menikmati keindahan pantai di Taman Mattirotasi,” ujar Budi.
Ia mengimbau agar seluruh masyarakat tidak membuang sampah di sembarang tempat. “Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan. Jangan membuang sampah di drainase, karena sampah yang turun bisa mengakibatkan banjir dan merusak lingkungan,” ucapnya.
Selain Taman Mattirotasi, lanjut Budi, kini petugas DLH akan melakukan pembersihan di sekitar Pantai Bibir Kota Parepare hingga ke Pasar Sumpang Minangae.
Bukan hanya Tim DLH yang melakukan upaya pembersihan, ada juga Komunitas Sahabat Al-Ma’un membantu membersihkan Taman Mattirotasi. Komunitas sosial kemanusiaan ini memulai aksinya pada Rabu, 8 Desember 2021.
Anggota Komunitas Sahabat Al-Maun, Andi Hasniar Jupri mengatakan, bakti sosial ini bertujuan untuk membantu petugas DLH melakukan pembersihan Taman Matrirotasi.
“Sahabat Al-Maun akan terus berupaya melakukan pembersihan lingkungan di sekitar taman, sebab masih banyak rekan-rekannya yang belum sempat berpartisipasi dalam kegiatan ini,” tutur Hasniar.
Ia mengatakan, komunitasnya tergerak hati untuk membantu petugas melakukan pembersihan. Sebab sampahnya lumayan banyak. “Semoga kita semua semakin sadar membuang sampah pada tempatnya. Bukan membuang sampah di sungai dan laut. Ayo kita sama-sama turun membantu petugas kebersihan membenahi Taman Mattirotasi agar terlihat indah kembali,” imbau Hasniar. (*)
Reporter : Rasmi/Syukur/Ilham (Mahasiswa PPL IAIN Parepare)
Editor : Alfiansyah Anwar