SUMBA, PIJARNEWS.COM — Gempa bumi dengan kekuatan magnitude 6,2 Skala Richter (SR) Selasa pagi (22/12019) pada pukul 06.59.21 WIB atau pukul 07.59.21 WITA mengguncang wilayah Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada episentrum di 103 Km Barat Daya, Sumba Barat.
Gempa ini paling kuat terasa di wilayah Tambolaka pada skala MMI IV-V. Namun gempa ini juga terdeteksi terasa hingga di Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menunjukkan informasi awal gempabumi ini memiliki kekuatan Magnitudo 6,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Magnitudo 6,0.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,4 Lintang Selatan (LS) dan 119,06 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 92 Kilo meter (Km) arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 47 Km.
“Setelah pihak kami (BMKG) memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi kali ini, adalah merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault),” jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempabumi ini dirasakan di daerah Tambolaka IV-V MMI, Waingapu, Sumbawa dan Bima III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 07.26 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan M=5,2 dan M=3,2. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak jelas kebenarannya.
Editor: Abdillah.Ms