MAMUJU, PIJARNEWS.COM–Salah satu tugas pemerintahan, yaitu mengakomodasi berbagai kepentingan, seperti pemberdayaan perempuan, hal itu disampaikan Sekprov Sulbar, Muhammad Idris saat menghadiri Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mamuju Tahun 2021-2026, di Rujab Bupati Mamuju (Sapota), Jumat (16/4/2021).
“Hal ini yang paling banyak muncul, karena generasi muda perlu diberdayakan, perempuan mau diberdayakan, kelompok-kelompok aktivitas mau diberdayakan. Semua ini perlu diantisipasi,” kata Idris.
Selain itu, sambung Idris, pemerintahan juga memiliki fungsi pelayanan. Menurutnya, fungsi tersebut merupakan hal yang paling berat, pasalnya pelayanan semakin hari semakin bertambah seiring kebutuhan sehari-hari semakin meningkat.
Bupati Mamuju St. Sutinah Suhardi menyampaikan terimah kasih dan apresiasi kepada semua pihak karena proses perencanaan pembangunan telah memasuki tahap konsultasi publik rancangan awal RPJMD Kabupaten Mamuju Tahun 2021-2026.
“Diharapkan perencanaan pembangunan benar-benar terkoneksi dari hulu ke hilir serta terintegrasi antar semua sektor, sehingga RPJMD dapat dilaksanakan tepat sasaran,”ucap Sutinah.
Saat ini lanjutnya Pemkab Mamuju mengacu pada visi misi Mamuju Keren sebagai semangat dalam penyusunan program, yang pelaksanaannya harus melalui mekanisme-mekanisme yang telah ditetapkan.
“Pada kenyataannya proses perencanaan pembangunan yang telah dilaksanakan tidak semulus yang dibayangkan, karena hal ini dipengaruhi oleh adanya faktor bencana gempa bumi yang mengguncang Mamuju,”kata Sutinah.
Gempa bumi, lanjut Sutinah, telah mengubah semua kondisi dari segala aspek. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan harus lebih mengikuti kondisi yang ada, agar pelaksanaan pembangunan benar-benar sesuai kebutuhan.
Ia menambahkan, orientasi pembangunan untuk lima tahun kedepan yang akan diprogramkan sebagai penjabaran visi antara lain, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur fisik dan lingkungan hidup, mewujudkan aksebilitas dan kualitas bidang pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial. Kemudian mewujudkan daerah yang beradab dengan mengedepankan pendekatan agama dan budaya, serta mewujudkan daya saing ekonomi daerah berbasis inovasi dan potensi lokal.
“Lakukanlah perencanaan dengan baik, karena hari esok adalah milik orang-orang yang merencanakan hidup hari ini,”pungkasnya.