BARRU, PIJARNEWS.COM — Aksi unjuk rasa yang akan dilakukan HMI Barru dan Aliansi, Pemuda, Pelajar dan Masyarakat Barru batal digelar. Kegiatan tersebut berganti menjadi konferensi pers.
Terkait batalnya aksi ini, Ketua Umum HMI Barru Musfir Abdullah mengklaim adanya miss komunikasi antara pihaknya dan Polres Barru.
“Soal surat yang beredar bahwa kami akan melakukan demo, kami mengakui adanya miss komunikasi. Kami membuat surat tersebut sebelum melakukan diskusi dengan Kapolres Barru,” ujarnya kepada awak media. Rabu 25/10.
Sementara itu, Kapolres Barru AKBP Burhaman mengatakan, terkait pertanyaan HMI dalam surat mengenai tindakan Polres Barru yang dinilai tidak tegas dengan persoalan pertambangan ilegal, pihaknya mengaku sudah menyelesaikan dengan baik.
Sebelumnya, telah beredar surat resmi di media sosial no.11/B/SEK/011439, menerangkan bahwa HMI Barru dijadwalkan melakukan unjuk rasa didepan Mapolres Barru. Rabu 25/10 sekira pukul 09.30 Wita.
Dalam isi surat tersebut juga tertulis petisi bahwa HMI Barru menolak proyek rel kereta api Trans Sulawesi karena menilai ada aktivitas tambang yang tidak memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP). HMI juga meminta kepada Kapolri dan Kapolda Sulsel agar Kapolres Barru di copot dari jabatannya karena dinilai tidak tegas dalam menangani persoalan-persoalan yang ada di Barru. (fdy/ris)