PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Perbedaan paham dan penafsiran dalam beragama sering kali menjadi sentimen yang memecah belah umat. Terkait hal tersebut, dua ormas Islam terbesar yang ada di Parepare, Muhammadiyah dan NU mengimbau agar umat memperkuat ukhuwah dan tidak mudah terprovokasi.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Parepare Hannani Yunus menjelaskan, perbedaan dalam Islam sejatinya adalah rahmat. Jika perbedaan disikapi dengan bijak, maka akan membawa kebaikan bagi Islam itu sendiri sebagai agama yang rahmatan lil alamin.
Apalagi, menurutnya kalangan ulama memang telah terbiasa dalam perbedaan penafsiran dan pemahaman. Dia mencontohkan, beragamnya pendapat ulama mengenai perbedaan mahzab.
“Selama tidak saling mengusik, tidak usah dipersoalkan perbedaan itu. Apalagi kita tinggal di negara demokrasi. Mari perkuat ukhuwah dengan menjadi muslim yang baik dan warga negara yang baik pula,” jelas dosen STAIN Parepare itu.
Senada, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Parepare, Sawaty Lambe, juga menghimbau agar umat tidak terlarut dalam pelbagai persoalan perbedaan pendapat. Misalnya, saling mengkafirkan dan saling menuduh sesat atas perbedaan paham.
“Mengkafirkan dan saling menuduh sesat itu biasanya agenda oknum yang tidak bertanggungjawab. Tujuannya yang ingin memecah belah ummat Islam,” jelas akademisi Umpar tersebut.
“Di Muhammadiyah sendiri, kita memandang hal ini dengan jernih. Kita tidak pernah mempersoalkan perbedaan dalam beragama. Selama dia bertauhid, mengesakan Allah SWT, maka kita sejatinya sudah searah,” tutupnya. (mul/ris)