ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Pimpinan Baznas Enrekang menjadi salah satu narasumber dalam program Sosialisasi dan Edukasi Stop Open Defication Free (ODF) dan Edukasi Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19, di ruang kantor Desa Mata Allo, Kecamatan Alla Enrekang, Selasa (3/11/2020).
Kegiatan Pembinaan Desa Sehat Verifikasi Desa/Kelurahan yang mengusung tema “Menuju Enrekang Bersih, Aman, Nyaman dan Sehat” itu dihadiri Ketua Tim Pembina Enrekang Sehat diwakili Aksan SKM dan para perwakilan SKPD, Camat Alla diwakili sekcam, Kepala Desa Usman Rasi, Kepala Puskesmas Alla dan kadus Se-desa Mata Allo, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Kegiatan itu dilakukan sebagai Langkah atau upaya untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Sehingga Pemerintah Kab. Enrekang melalui fasilitasi masyarakat Desa Mata Allo diberikan Sosialisasi Stop Open Defication Free (ODF)/Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Salah satu penyebab masih adanya warga yang BAB sembarangan, selain karena tidak memiliki jamban juga karena faktor ekonomi dan kurangnya pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan dari tinja.
Aksan S, KM memberikan gambaran kepada warga akan dampak BABS. Menurutnya tinja atau kotoran manusia merupakan media tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular seperti bakteri, virus dan cacing.
“Apabila tinja dibuang sembarangan, bibit penyakit akan menyebar luas ke lingkungan, berisiko menimbulkan penyakit pada seseorang, dan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas,” ungkapnya.
Baharuddin, SE MM, mengatakan, Baznas Enrekang turut digandeng dalam program penyuluhan desa sehat dan edukasi covid 19 dari desa ke desa Se-Kab. Enrekang.
Dalam materinya Baharuddin menjelaskan sejumlah point penting dalam setiap pertemuan dalam kegiatan tersebut.
“Bicara kesehatan, bagi Baznas sejalan dengan program Enrekang sehat, baik pencegahan dini maupun penanganan dampak dari perilaku tidak sehat, Baznas Enrekang ikut bertanggung jawab mengurusi warga masyarakat terutama yang kekurangan biaya kesehatan,” ujar Baharuddin.
Kemudian bicara zakat dan hubungannya dengan kesehatan sangat erat, zakat itu kata dia mengandung makna kesucian, kebersihan harta, jiwa dan hati. Kebersihan sebagian dari iman, karena itu bicara kesehatan, tidak hanya bicara lahiriah fisik saja, tetapi juga kebersihan akal dan hati serta harta harta yang dimiliki.
“Jangan di pahami kesehatan secara parsial, jasmani dan rohani,” urainya.
Lebih jauh Baharuddin menjelaskan konsep zakat yang mengandung semangat tolong menolong bantu membantu nasehat menasehati.
“Yang kaya Jangan lupa keluarkan zakat, para Amil Zakat amanah menyalurkan dana zakat, yang dhuafa jangan lupa mendoakan orang kaya tetap sukses dan berkah hidupnya,” sambung Bahar.
“Baznas Enrekang merupakan bagian dari program pemerintah, membantu menyelesaikan masalah sosial, kesehatan, pendidikan, dakwah, kesejahteraan, kemanusiaan bagi warga yang kurang mampu atau fakir miskin,” sambungnya.
Kepala desa mata Allo, Usman Rasi menyampaikan terima kasih pada tim kabupaten yang hadir di desanya.
“Khusus untuk Baznas Enrekang, bedah rumah yang ada di desa kami atas nama Keluarga Lobo dari Baznas inshaallah Minggu ini akan di dirikan secara gotong royong,” tukas Usman Rasi.
Tentang kesehatan lanjut Usman di desanya tidak ada lagi status ODP. “Inshaallah kami sudah menganggarkan tahun depan untuk beberapa warga yang belum punya WC, dan jami minta bantuan istansi lainnya ikut membantu menuntaskan pembuatan Jamban kurang lebih 40 warga yang belum punya WC di desa kami,” tutup Kades Mata Allo. (*)
Reporter : Armin