BARRU, PIJARNEWS.COM — Satuan Kerja (Satker) Kereta Api Makassar-Parepare, dinilai enggan mappatabe’ terkait polemik penggusuran kuburan di Kampung Polewali Barru yang dilintasi KA. Hal itu ditegaskan Ketua PMII Barru, Abram.
“Masyarakat menyampaikan keluhan kepada kami karena Satker seenaknya ingin menggusur makam tanpa melakukan sosialisasi. Ini namanya tidak mengindahkan budaya ‘Mappatabe’ yang kita anut,” tegas Abram dalam audiensi bersama Satker di Kantor Bupati Barru, Senin 11/12.
Untuk itu, lanjutnya, kami kembali mendesak satker dan pemerintah untuk mencari solusi terbaik terkait masalah itu. Di kuburan tersebut, ada sekira 809 makam.
“Sebelum ada titik terang dari persoalan ini, kami tetap akan melakukan pengawalan kepada masyarakat agar makam tersebut tidak digusur,” jelasnya.
Hal senada juga dibenarkan oleh salah satu ahli waris makam Rahim yang mengaku belum pernah diberitahukan soal adanya pemindahan makam keluarganya.
“Satker tidak pernah memberitahukan kepada kami kalau makam keluarga saya akan dipindahkan. Harusnya mereka lakukan musyawarah dulu,” kritik Rahim.
Sementara itu, Satker Kereta Api Ikmal membantah jika disebut tidak pernah melakukan sosialisasi. Dirinya mengklaim hal tersebut sudah pernah dilakukan ke masyarakat. “Kita sudah pernah melakukan sosialisasi itu,” singkatnya, meski ia tidak merinci kapan dan dimana. (fdy/ris)