PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sejumlah Dosen IAIN Parepare melakukan Focus Group Discussion (FGD) di Cafe 99, Cempae, Kota Parepare, Jumat, 14 Februari 2020. Kegiatan ini diagendakan sebelum meluncurkan buku antologi moderasi beragama yang menghimpun beberapa dosen dalam tulisan berbentuk buku.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslitbang) Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr Muhammad Zain.
Zain mengapresiasi kegiatan ini dan mengajak para dosen-dosen IAIN Parepare bersama Kementerian Agama (Kemanag) dan pemerintah memperkuat kajian-kajian tentang moderasi. Sehingga civitas akademik kampus terus berperan dalam meredam benih-benih konflik bernuansa identitas agama di lingkup kehidupan masyarakat secara luas.
Muhammad Zain sangat antusias membedah ide dan gagasan para dosen muda IAIN Parepare yang tertuang dalam naskah buku berjudul “Mainstreaming Moderasi Beragama Berbasis Teks”.
Antusias FGD ini dapat diukur dengan dihadiri Kepala Pusat Penerbitan dan Publikasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare, Dr M Ali Rusdi Bedong, M.HI., dan Kepala Pusat Penelitian LP2M, Dr Muhiddin Bakry M.Ag., beserta para dosen penulis naskah buku.
“Banyak yang ingin bergabung, namun kami berusaha untuk memaksimalkan utamanya dosen-dosen muda kita dulu,” ujar Ali Rusdi.
Adapun sepuluh dosen IAIN Parepare sebagai penulis buku tersebut diantaranya Islamul Haq, Muhammad Haramain, M Majdy Amiruddin, Abdul Karim Faiz, Afidatul Asmar, Mahyuddin, Rustam Pikahulan, Hasanuddin Hasyim, Muhammad Ismail dan M Ali Rusdi Bedong
4 Kekuatan Buku Moderasi Beragama
Dr Muhammad Zain menilai naskah buku ini memiliki konten yang menarik dan aktual dengan dinamika kehidupan keberagamaan di Indonesia. Dalam ulasannya, ia menyebutkan minimal ada empat hal yang menarik perhatiannya saat membaca naskah buku tersebut.
Pertama, para penulis merupakan dosen muda yang energik dan produktif serta semangat literasi yang baik. Khususnya dalam pengembangan khazanah keilmuan, kontribusi para penulis muda dibutuhkan sebagai penyegaran kembali kajian-kajian teks berbasis realitas kekinian.
Kedua, naskah buku tersebut menyajikan antologi kajian dari lintas rumpun keilmuan berbasis kajian teks yang sarat dengan konten historis, filosofis dan kontekstual. Ia menyebutkan narasi buku ini signifikan dalam mengurai kajian keagamaan dan kebangsaan yang integratif, dengan bahasa yang sederhana, mendalam serta lugas.
Ketiga, buku ini merupakan khazanah penting, khususnya yang terbit dari ranah akademik PTKIN di bawah lingkup Kementerian Agama RI, yang aktif mengarusutamakan moderasi beragama dalam dinamika kebangsaan masyarakat Indonesia.
Buku ini memunculkan pesan-pesan konstruktif bagi terwujudnya kehidupan keagamaan yang damai dan sejuk.
Keempat, buku ini dapat sebagai sumber khazanah keilmuan bagi peningkatan literasi masyarakat, khususnya di bidang moderasi beragama. Ia menilai bahwa kecenderungan masyarakat plural di Indonesia sangat membutuhkan khazanah moderasi beragama yang secara aktif membangun semangat literasi, baik bagi para tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi maupun kaum muda milenial.
Harapan Kemenag Pusat Dan Penggagas FGD Buku Moderasi Beragama
Dr Muhammad Zain memberikan beberapa poin moderasi beragama dalam sejarah Rasulullah dan para sahabat yang perlu di-reaktualisasi dalam dinamika kehidupan kebangsaan. Ia menegaskan bahwa narasi moderasi itu tak melulu dari Barat, bahkan Islam di masa awal pun sudah banyak memberikan nilai-nilai mendasar moderasi beragama yang dapat di-kontestualisasi.
Selain itu, Zain berharap para dosen-dosen tidak hanya disibukkan dengan mengajar di ruang kelas, tetapi juga turut serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya merawat keutuhan bangsa, salah satunya dengan memperkuat literasi moderasi beragama.
Penggagas buku antologi moderasi beragama yang juga Kepala Pusat Penerbitan dan Publikasi LP2M IAIN Parepare, Dr Ali Rusdi Bedong mengatakan kegiatan ini akan terus berlanjut.
“Untuk tahap awal ini, kita hanya libatkan sepuluh dosen saja yang berasal dari lintas fakultas di IAIN Parepare dengan ragam perspektif dalam melihat moderasi beragama,” ucapnya.
Selain menggiatkan literasi, FGD ini juga sebagai ajang mendorong para dosen agar aktif menulis yang manfaatnya tidak hanya dirasakan masyarakat luas, tetapi juga untuk maslahat bagi dosen sebagai pengembang Tri Dharma.
“Saya harap setelah FGD ini akan segera meluncurkan buku antologi tersebut dan kita target pelucurannya akan dirangkaikan dengan seminar nasional,” tutupnya.
Sementara itu, Dr H Muhiddin Bakry M.Ag, sebagai Kepala Pusat Penelitian LP2M IAIN Parepare juga mengapresiasi kegiatan penyusunan buku tersebut. “Kegiatan ini bagus sekali,” kata alumni Universitas Al-Azhar Kairo ini. (*)
Penulis : Muhammad Haramain, Dosen IAIN Parepare
Editor : Alfiansyah Anwar