PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Legislator Partai Gerindra Parepare, Yusuf Lapanna menyesalkan Dinas Perdagangan Kota Parepare yang menyalurkan bantuan berkualitas rendah dan tidak sesuai permintaan warga. Sementara anggaran bantuan itu melalui Pokok Pikiran (Pokir) miliknya.
Yusuf menjelaskan, Warga mengeluh karena bantuan alat pertukangan yang mereka terima, kualitasnya rendah dan mereknya tidak sesuai permintaan mereka.
“Ada merek alat pertukangan yang diminta warga. Tapi ternyata yang datang tidak sesuai permintaan. katanya alat ini yang paling rendah kualitaisnya. Tidak cukup seminggu digunakan pasti rusak,” beber Yusuf kepada PIJARNEWS.COM, Selasa (28/12/2021).
Karena tidak sesuai permintaan warga, sambung Yusuf, alat itu pun tidak digunakan. Bahkan, kata dia, warga yang menerima bantuan pertukangan itu akan mengembalikan ke Dinas Perdagangan Kota Parepare.
“Ada juga warga yang melaporkan jika ada satu jenis barang yang mereka minta, tapi tidak diberikan oleh Dinas Perdangan,” tambahnya.
Anggota Komisi I DPRD Parepare itu juga membeberkan, jika ada bantuan yang disalurkan dalam keadaan tidak lengkap. Yakni, bantuan mesin jahit.
“Ada warga yang terima mesin jahit, tapi tidak ada dinamonya. Ini seperti kalau setengah-setengah bantu warga. Sia-sia saja itu bantuan karena tidak bisa langsung digunakan,” sesalnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Parepare, Prasetyo menjelaskankan, jika hal itu terjadi lantaran tidak sesuainya alokasi anggaran yang tersedia dengan jumlah warga yang diberikan bantuan.
Prasetyo menjelaskan, jumlah pagu anggaran yang tersedia Rp125 juta. Sedangkan, jumlah warga yang diberi bantuan sebanyak 47 orang. Jika dibagi, tiap warga hanya kebagian anggaran sekira Rp2.6 juta. Kata Prasetyo, itu belum potong pajak.
“Tiap-tiap warga yang terima bantuan berbeda-beda permintaannya. Karena jenis usahanya juga beda-beda. Sedangkan anggarannya segitu. kami hanya menyesuaikan dengan anggaran,” jelas Prasetyo.
Soal kualitas bantuan yang dinilai rendah, Prasetyo mengatakan jika itu diluar wewenang dinasnya. Yang bisa ia pertanggungjawabkan, jika bantuan yang disalurkan tidak sesuai spesifikasi.
“Kami tidak bisa menyebut merek. Itu diluar wewenang kami. Yang bisa kami pertanggungjawabkan jika spesifikasi barang tidak sesuai. Bahkan, kami juga sampaikan, jangan terima barang kalau kondisi rusak,” paparnya.
Soal mesin jahit yang tidak lengkap, kata Prasetyo, itu juga sudah sesuai dengan permintaan. Sebab, mesin jahit yang diminta warga adalah tipe barang yang perlengkapannya dijual terpisah.
“Mesin jahit itu banyak macam. Ada memang yang satu set. Ada juga yang kelengkapannya dijual terpisah. Nah, yang diminta warga itu mesin jahit yang memang harus dibeli terpisah kelengkapannya. Tapi, kita sudah penuhi mesin jahitnya,” tambahnya.
Adanya kejadian itu, Prasetyo akan berupaya mengkomunikasikan kembali ke Legislator Gerindra Yusuf Lapanna dan juga warga yang merasa menerima bantuan tidak sesuai permintaan.
“Kami akan komunikasikan baik-baik persoalan ini. Kalau bisa kami akan duduk bersama membahas perosalan ini lebih bijak lagi,” imbuhnya.(B)
Reporter : Mulyadi Ma’ruf