PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Limbah pabrik batu milik PT Lumpue Indah yang berada di Jalan Lingkar Lanyer, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare diduga mengalir hingga ke Salo Karajae.
Sementara air Salo Karajae diketahui dimanfaatkan oleh PDAM Kota Parepare sebagai salah satu sumber suplai air ke pelanggannya.
Hal itu terungkap saat Komisi III DPRD Kota Parepare melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pabrik itu, Jumat (15/5) lalu. Sidak dilakukan lantaran adanya aduan warga yang mengeluhkan air sungai Lingkar Lanyer tercemar, sehingga tidak bisa lagi digunakan petani jagung sekitar.
Ketua Komisi III DPRD Kota Parepare, Rudy Najamuddin mengatakan, informasi dari warga sekitar yang ia dapatkan jika air sungai yang tercemar itu, juga mengalir ke Salo Karajae.
“Ini harus segera diantisipasi, agar air sungai ini bisa digunakan lagi oleh warga dan juga demi kualitas air PDAM,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Bagian Teknis dan Operasi PDAM Kota Parepare, Maprani mengatakan jika aliran sungai yang tercemar limbah pabrik tersebut, tidak mengarah ke aliran air Salo Karajae.
“Sepertinya lain alirannya itu sungai. Tidak satu aliran dengan Salo Karajae,” jelas Maprani, saat dikonfirmasi pijarnews.com, Senin (18/5/2020).
Ia menambahkan, PDAM Kota Parepare memang memiliki satu sumur bor yang berlokasi di sekitar aliran air sungai Lingkar Lanyer yang tercemar limbah pabrik itu. Namun, kata dia, air sumur dalam tidak bercampur dengan air permukaan.
“Tapi itu sumur bor. Airnya air kedalaman. Air sumur bor milik PDAM tidak mungkin bercampur dengan air permukaan,” katanya.
Olehnya itu, Maprani menjamin jika air Salo Karajae yang dimanfaatkan oleh PDAM Kota Parepare, airnya tidak tercemar dengan limbah pabrik batu itu.
Sebelumnya diberitakan, Pabrik batu milik PT Lumpue Indah dikeluhkan warga. Sebab, limbah pabrik berupa lumpur langsung dialirkan ke sungai. Pemilik PT Lumpue Indah, Loekito Sudirman berjanji akan segera mencari solusi memperbaiki penyaringan limbah pabriknya.(*)
Reporter : Mulyadi Ma’ruf
Editor : Alfiansyah Anwar