MAKASSAR, PIJARNEWS.COM—Umat Islam di Indonesia memiliki potensi mengembangkan perekonomian nasional. Ditunjang 88 persen jumlah penduduk Islam dunia berada di Indonesia. Usaha untuk mengembangkan perekonomian umat muslim bisa dimulai dari masjid.
Hal ini dituturkan Founder Masjidpreneur, Askar Al Makassari saat mengisi materi Masjidpreneur Talkshow Akhir Tahun 2024 Menuju Tahun Baru 2025 secara virtual, Rabu malam (25/12/2024).
“Di negeri ini yang menguasai perekonomian bukan umat muslim. Seolah ini bukan menjadi prioritas kita, tetapi jadi prioritas umat lain. Padahal persoalan ekonomi dari dulu hingga kini menjadi persoalan yang fundamental,” kata Askar.
Pria yang juga trainer public speaking ini melanjutkan, umat Islam jika tidak segera menyadari maka hanya jadi penonton di kemudian hari. Hal ini menjadi tantangan untuk kembali membangkitkan perekonomian umat muslim. “Fungsi masjid sekarang mundur, ini menjadi keprihatinan kita. Kita punya potensi terpendam. Saatnya kita bangkitkan ekonomi umat dari masjid,” paparnya.
Pemateri lainnya, Guru Besar Ekonomi & Bisnis Universitas Hasanuddin Prof Dr. H. Muh. Asdar, SE, M.Si
menuturkan agar umat Islam kembali berjaya, perlu kolaborasi umat Islam misalnya dengan membentuk berbagai gerakan. “Seperti gerakan membantu Palestina atau apapun,” katanya. Selain itu, kembali ke akhlak mulia dengan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
Masjidpreneur sendiri adalah sebuah gerakan strategis kewirausahaan Islam berbasis masjid (masjidpreneurship). Didirikan oleh Askar Al Makasssari yang juga kader & pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia cabang Sulawesi Selatan.
Masjidpreneur diluncurkan Sabtu (27/2/2021) lalu di Masjid Nurul Jamiel TVRI Sulawesi Selatan (Pra Launching), kemudian dilanjutkan di Masjid Al Markaz Al Islami (Soft Launching) & Masjid Agung Syech Yusuf (Grand Launching) di bulan Ramadhan 2021.
Saat ini berpusat di Masjid HM. Asyik Makassar (Masjidpreneur Dakwah Center) & Masjid Besar Al Muamalah Makassar (Masjidpreneur Business Center).
Memiliki Pusat Pelatihan di Masjid Nur Miyazaki. Berkolaborasi dengan KMP (Kolaborasi Masjid Pemberdaya) & DMI (Dewan Masjid Indonesia) serta HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).
Kini, anggotanya mencapai ribuan masjid dan UMKM Syariah yang tersebar di seluruh Indonesia hingga mancanegara. Salah satunya di Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Barat serta Jeddah & Madinah.
Program yang sudah dikembangkan sejak 2021 adalah Training Kewirausahaan Islam Berbasis Masjid, Startup Digital Masjidpreneur bekerjasama Magau Group, Budidaya Bunga Matahari bekerjasama Masjid Goa Hira Gowa, Booth Usaha Berkah bersama ADIRA Syariah, Pembinaan UMKM Syariah bersama Sinarmas Syariah/ Bank Nano, MBF (Masjidpreneur Business Forum), Masjidpreneur Business Center (MBC) & Masjidpreneur Investor Club (MIC), GERMAS (Galeri Remaja Masjid) & IBC (Islamic Business Club) bekerja sama BKPRMI Sulawesi Selatan.
Masjidpreneur juga mendirikan PT. Masjidpreneur Indonesia Makmur (PT.MIM) dan Masjidpreneur Talkshow yang pertama kali diadakan Rabu, 25 Desember 2024 via Zoom meeting/ Online. Masjidpreneur juga memproduksi beberapa produk khasnya seperti Masjidpreneur Water, Jahe Merah Masjidpreneur, Aroma Terapi Masjidpreneur, Sabun Cuci Masjidpreneur serta Beras Sehat Masjidpreneur.
Diharapkan melalui Program Kreatif Masjidpreneur ini, bisa memakmurkan masjid secara sinergis dan terintegrasi antara satu masjid dengan masjid lainnya. Sekaligus bisa menjadikan masjid sebagai episentrum atau pusat peradaban dan kebangkitan umat Islam di Indonesia. Sekaligus terbangun ekosistem bisnis dan investasi Ssari’ah serta manajemen masjid yang profesional dan progresif. (*)