PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sampah tampak menghiasi bibir pantai di sepanjang Jalan Tanggul Cempae, Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare.
Pantauan Pijarnews.com, Sabtu (21/1/2023), tampak aneka ragam sampah di pinggir pantai. Mulai dari sampah plastik, pakaian, ban hingga ranting-ranting pohon. Namun yang paling mendominasi adalah jenis sampah plastik makanan dan minuman.
Sepanjang 500 meter ke utara dari arah Anjungan Cempae, sampah-sampah tersebut berserakan. Tak hanya di bibir pantai, ada pula yang keluar dari saluran irigasi sekitar jalan tersebut.
Melihat pemandangan demikian, tentu dapat merusak keindahan lingkungan. Terlebih di lokasi tersebut terdapat Anjungan Cempae yang kini menjadi ikon Kota Parepare. Hampir setiap sore dan malam hari Anjungan Cempae ramai dikunjungi. Baik warga Kota Parepare maupun dari Luar Parepare seperti Kabupaten Pinrang, Sidrap dan Barru.
Salah seorang petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Parepare, Ikram saat dikonfirmasi mengatakan, permasalahan tumpukan sampah yang dimaksud sudah pernah dibersihkan.
“Permasalahan yang dimaksud pada video sudah pernah kami lakukan pembersihan,” kata Ikram saat melihat kiriman video kondisi di lokasi.
Ikram menyampaikan, DLH Parepare sudah melakukan pembersihan di lokasi itu. “Sudah bersih, tapi saat air laut pasang dan membawa sampah-sampah jadi menumpuk lagi,” kata Ikram, lalu mengirim foto-foto dokumentasi proses DLH Parepare melakukan pembersihan, beberapa waktu lalu.
Ikram melanjutkan, tim DLH akan tetap menjadwalkan pembersihan. “Pada lokasi yang dimaksud tetap menjadi perhatian. Mudah-mudahan cuaca dan kondisi air laut sudah bersahabat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis DLH) Parepare, Budi Rusdi menyampaikan terima kasih atas informasi dan perhatian terhadap kondisi tumpukan sampah di area Tanggul Cempae. Ia mengatakan, akan menginformasikan hal itu kepada anggota untuk turun melakukan pembersihan di lokasi tersebut. “Nanti saya informasikan anggota untuk secepatnya dapat turun melakukan pembersihan,” kata Budi Rusdi. (why)