SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Upaya aparat untuk mewujudkan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) damai di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) termasuk Pihak kepolisian, menggelar acara deklarasi pilkada damai, Rabu (14/2/2018) di Pelataran Ganggawa,
Dalam kegiatan yang digelar oleh Polres Sidrap dan Pengawas pemilu (Panwaslu) Sidrap itu, ternayata tidak dihadiri oleh satu pasangan calon (paslon) Buapti dan wakil Buapti Sidrap, yakni H Dollah Mando-Mahmud Yusuf (Doamu).
Sebelumnya, pihak panitia dari Polres Sidrap meminta, agar kegiatan deklarasi pilkada damai itu, diundurkan sekira satu jam lebih, demi menunggu kandidat tersebut. Tapi sampai acara selesai, Dollah Mando dan Mahmud Yusuf tidak kunjung datang. Padahal acara tersebut, merupakan sebagai bentuk komitmen kandidat dan semua elemen untuk kelancaran pilkada Sidrap, yang dilangsungkan pada 27 Juni mendatang itu, bisa terlaksana secara damai.
dalam kegiatan pembacaan ikrar peilkada damaikali ini, hanya dihadiri satu paslon dari nomor urut 1, yakni Hj Fatmawati Rusdi dan H Abdul Majid (Fatma), petinggi kepolisian, Dandim 1420, Letkol Eko Paskah, jajaran Pemerintah Daerah, KPU, Panwas dan berbagai elemen lainnya.
“Menjelang kampanye dan hari pencoblosan suasana sudah semakin panas, sehingga perlu adanya komitmen bersama agar kontestan yang berlaga di pilkada menjaga kondusifitas,” kata Kapolres Sidrap, AKBP Ade Indrawan.
Ketua Pemantau Demokrasi Sulsel Rais Rahman menyayangkan ketidakhadiran Doamu di pilkada damai Sidrap. Menurutnya ketidaknhadiran Doamu itu menandakan bahwa seara tersirat Doamu menolak pilkada damai di negeri Nene Mallomo.
“ Apalagi kemarin diduga salah satu pendukung Doamu, ditangkap oleh Polisi lantaran membawa senjata tajam pada saat penarikan nomor urut. Polisi harus waspadai ini. Ini sama saja penolakan pilkada damai,” ujar Rais. (sud/abd)