MAJENE, PIJARNEWS.COM–Sejak terjadinya gempa, Warga Majene, Sulawesi Barat memilih mengungsi, mereka takut dengan gempa susulan dan khawatir jika terjadi Tsunami.
Salah satu titik pengungsian adalah di Sport Centre, Jalan poros trans Sulawesi, Kecamatan Rangas, Majene, Sulbar. Ratusan warga masih bertahan di pengungsian, Jumat (14/1/2021).
Saharuna, pengungsi asal Kecamatan Rangas yang ditemui di lokasi pengungsian mengatakan terpaksa mengungsi karena takut akan terjadi Tsunami. Sahura memboyong istri dan tujuh anaknya untuk tinggal dipengungsian.
“Saya mengungsi karena takut terjadi longsor susulan,” Ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Hasnah, yang terpaksa meninggalkan rumahnya karena takut terjadi gempa susulan dan tsunami.
“Saya mengungsi karena takut gempa dan Tsunami,” ucapnya
Hasana mengaku selama ada di pengungsian belum ada bantuan dari pemerintah.
Kabid kedaruratan, BPBD Majene, Sirajuddin yang ditemui dikantornya mengatakan, ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena takut akan ada gempa susulan serta potensi Tsunami.
Warga yang mengungsi tersebut tersebar di beberapa titik serta berasal dari empat Kecamatan yakni Kecamatan Sendana, Tammeroddo Sendana, Tubo Sendana dan Malunda.
Ratusan pengungsi tersebut di dominasi anak-anak dan wanita.
Akibat gempa itu 3 warga di laporkan meninggal, puluhan luka-luka, ribuan warga mengungsi, Bangunan roboh dan rumah warga rusak.
Reporter: Rahmayani