ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Hingga saat ini Pemkab Enrekang belum mengeluarkan kebijakan terkait penutupan sementara pasar Sentral Enrekang. Sementara itu Pemkab telah mengambil langkah tegas membangun posko di perbatasan Sidrap, Pinrang dan Salubarani. Itu dilakukan sebagai antisipasi pencegahan penyebaran virus Corona.
Namun dari hasil pantuan jurnalis PIJARNEWS, sejak Senin pagi (30/3/2020) pasar sudah ramai pengunjung. Selain itu, pasar sentral juga banyak didatangi pedagang dari luar daerah. Mereka menjual ikan, buah-buahan dan pakaian.
Masyarakat mempertanyakan efektifitas kebijakan Pemkab yang memperketat penjagaan diperbatasan, tetapi masih membiarkan pedagang luar masuk berjualan di Enrekang. Padahal sebagain pedagang tersebut berasal dari daerah zona merah corona karena ada warganya dinyatakan positif Covid-19.
”Kami khawatir terpapar virus corona karena tidak ada jaminan sehatkah mereka yang masuk dari luar daerah, atau apakah sistim imun kami kuat saat berbaur dengan mereka. Ini kan pasar, tempat orang banyak kumpul, padahal kita dilarang berkerumun banyak orang,” kata Asih salah seorang warga yang tinggal disekitar pasar sentral Enrekang.
Sementara itu, Jubir Pemkab Enrekang untuk penanganan Covid-19, Sutrisno mengatakan hingga saat ini belum ada kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati terkait penutupan sementara pasar sentral Enrekang.
”Belum ada perintah dari Ketua Gugus. Jadi untuk mengantisipasi di posko perbatasan kita perketat pemeriksaan, jika dari hasil pemeriksaan orang itu tidak sehat maka kita tidak ijinkan masuk berjualan di pasar Sentral. Tapi kalau tidak ada gejala apapun kita loloskan masuk,” kata Sutrisno yang juga Kadis Kesehatan Enrekang.
Hal serupa juga dikatakan Kapolres Enrekang AKBP Endon Nurcahyo. Dia mengatakan belum menerima kebijakan dari Pemkab, jadi pihaknya belum bisa melakukan tindakan apapun.
“Sampai saat ini belum ada kebijakan dari Pemkab. Kami sifatnya menunggu kebijakan dari Pemkab,” kata Endon. (*)
Reporter : Armin
Editor : Alfiansyah Anwar