ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (Atpusi) Enrekang minta Pemda lebih memperhatikan kondisi perpustakaan sekolah. Enrekang sendiri ingin menjadi kabupaten literasi, namun perpustakaannya belum cukup representatif.
Ketua Atpusi Usman Ali mengatakan, sumber pengadaan buku perpustakaan sekolah yang hanya berasal dari 5% alokasi dana BOS tidak menucukupi. “Dana BOS itu hanya bisa untuk pengadaan buku paket. Untuk pengadaan referensi buku-buku yang lain tidak boleh menggunakan dana BOS,” ungkapnya.
Karena itu Usman mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan kondisi perpustakaan-perpustakaan sekolah. “Anggarkan khusus dana pengadaan referensi buku-buku lain yang lebih lengkap, selain dari dana BOS, untuk menjadi kolekasi khususnya di perpustakaan sekolah,” katanya.
Kepala Pustakawan di SMPN 2 Enrekang ini mengungkapkan, sangat penting budaya literasi diterapkan di sekolah-sekolah, karena menurutnya majunya pendidikan di sekolah bahkan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh banyaknya membaca di perpustakaan.
“Untuk menambah perbendaharaan ilmu anak sekolah, maka budaya membaca harus digalakkan. Karena tanpa membaca pendidikan tidak maju,” tutup Usman. (tto/ris)