Dosen Fisika Bumi UNM itu, merasa kehilangan dan duka mendalam. Ia menceritakan, Abdul Rahman, sempat bangun dan sadar. Lalu menulis sebuah catatan agar dipersiapkan pemakaman termasuk kain kafan lengkap dengan harganya, total Rp500 ribu.
“Tapi beliau kali dua dengan istrinya, mungkin ia sudah punya firasat bahwa istrinya akan meninggal, ternyata besok istrinya meninggal,” kata Muhammad Arsyad, menceritakan pengakuan ponakan almarhum.
Di akhir tulisan di kertas putih itu, kata dia, Almarhum meminta Prof Eko, seorang dosen di Prodi Fisika agar mengurus pemakamannya.
Alumni Fisika UNM berduka, atas meninggalnya guru dan dosen yang penuh dedikasi saat menjalankan tugas pengabdian.
“Beliau guru dan dosen kita semua, mari kita doakan agar semua kebaikan dan amal jariahnya diterima di sisiNya..aamin,” ajak Khairil alumni Fisika angkatan 1998.
Alumni lainnya, Zainal Abidin, menuliskan dirinya bersaksi, almarhum orang baik, selalu ikhlas melayani mahasiswanya.
“Beliau Penasihat Akademik saya, beliau tak pernah menampakkan wajah kesal, selalu ikhlas dan ceria saat melayani kami, kita doakan husnul khatimah,” doanya.