MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Foto viral Bakal Calon Gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar, pada milad ke-108 Muhammadiyah di Kabupaten Jeneponto, Sabtu, 25 November, menguak dukungan sesungguhnya kader PAN pada Pilgub Sulsel 2018. Berniat menyerang pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), kader PAN di Sulsel malah mengungkap arah dukungannya yang ternyata berbeda dengan instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Kejadian itu bermula saat anggota DPRD Sulsel Fraksi PAN, Syamsuddin Karlos, ‘menjebak’ Ustaz Aziz menggunakan handphone (HP) miliknya untuk mengobrol dengan Ketua PKS Jeneponto, Tahal Fasni. HP milik Syamsuddin Karlos ternyata bergambar IYL-Cakka dengan tulisan ‘Bersama Itu Kita’. Momen Ustaz Aziz menelepon menggunakan HP bergambar Punggawa-Macakka lantas diabadikan dan disebar di media sosial yang lantas menjadi viral.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Amir Ilyas, mengatakan foto IYL-Cakka pada telepon genggam itu menjadi bukti bahwa Syamsuddin Karlos adalah loyalis Punggawa-Macakka. Bukan hanya Syamsuddin Karlos, tapi sederet pengurus dan kader PAN ditengarai rela membangkang dari putusan DPP yang mengusung Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman (NA-SS).
“Kejadian di Jeneponto terkait foto viral Ustaz Aziz secara jelas dan tegas membuktikan bahwa NA-SS hanya mendapatkan dukungan semu dari PAN. Ibaratnya ya membeli perahu kosong karena dukungan PAN sepenuhnya lari ke IYL-Cakka. HP milik Syamsuddin Karlos yang bergambar IYL-Cakka menjadi bukti yang tidak terbantahkan,” kata Amir Ilyas, saat dihubungi, Senin, 27 November.
Menurut Amir, bila seorang legislator yang juga pengurus PAN Sulsel saja berani terang-terangan menyatakan dukungan terhadap IYL-Cakka, tentunya pengurus dan kader pun tidak akan ragu melakukan hal serupa. Dikatakan dia, realitas tersebut membuat kubu NA-SS tidak bisa berharap banyak pada PAN untuk menggerakkan mesin pemenangan pada Pilgub Sulsel.
“Perahu kosong PAN menjadi pekerjaan rumah bagi NA-SS. Itu karena meski DPP mengusung mereka, tapi di lapangan yang bergerak kan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah). Nah, realitas di lapangan DPW malah condong ke IYL-Cakka,” pungkas Amir.
Dukungan kader dan pengurus PAN Sulsel terhadap IYL-Cakka telah berulangkali ditunjukkan tanpa adanya sanksi dari DPP. Misalnya saat deklarasi petahana pada Pilwalkot Makassar, dimana Syamsuddin Karlos dan Hamzah Hamid (Ketua PAN Makassar) tertangkap kamera melakukan Salam Punggawa-simbol dukungan terhadap IYL-Cakka. (adv)