SIDRAP, PIJARNEWS.COM — Ekonomi Sidrap sukses mencatat pertumbuhan mengesankan. Mencapai 9,3 persen atau teratas di Sulsel. Semakin hebat, karena dibarengi dengan penurunan angka kemiskinan yang hanya 5,4 persen. Lagi-lagi terendah se-Sulsel.
Ekonom mengamati fenomena itu, dan memprediksi Gini Ratio Sidrap akan turut rendah. Rasio Gini mengukur tingkat ketimpangan ekonomi. Rasio itu didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variable tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.
Pertumbuhan ekonomi naik drastis, yang dibarengi dengan tingkat kemiskinan yang menurun menjadi salah satu baromoter atau indikasi bahwa gini ratio atau ketimpangan ekonomi di tengah masyarakat Sidrap juga rendah. Artinya, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat itu merata. Pertumbuhan ekonomi bukan saja dimiliki oleh masyarakat tertentu atau yang kaya raya.
“Iini indikasi kalau ada pemerataan kesejahteraan di tengah masyarakat Sidrap. Tidak ada jurang ketimpangan ekonomi,” ujar pengamat ekonomi Prof Dr Natsir Hamzah, Rabu 5/7.
Sidrap mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan menekan angka kemiskinan sekaligus. Hal ini adalah umumnya tantrangan terberat bagi kepala daerah. “Susah itu menekan angka kemiskinan dan mendorong pertumbuhan sekaligus. Gini ratio itu jadi momok menakutkan tapi Sidrap mampu melakukan itu,” ujarnya. (sud-adv/ris)