GORONTALO, PIJARNEWS.COM — Setelah melalui proses yang cukup panjang, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) akhirnya resmi berganti nama menjadi Universitas BJ Habibie. Ini berdasarkan dengan pengesahan dari Senat Universitas Negeri Gorontalo, yang menggelar rapat senat secara tertutup. Kamis (24/8/2017).
Pergantian nama ini, sudah disetujui dan di sahkan oleh senat UNG. Sejak tahun 2013 lalu, senat Universitas Negeri Gorontalo sudah pernah membahas dan mengusulkan nama Universitas BJ Habibie ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ketika itu UNG masih berada di bawah naungan Kemendikbud. Akan tetapi usulan tersebut mentok, karena adanya rencana penggunaan nama Habibie, pada rencana pendirian Institut Teknologi Habibie (ITH) Parepare.
Nanti tahun 2017 ini, kembali lagi diseriusi oleh UNG untuk perubahan nama menjadi Universitas BJ Habibie. Ini setelah dua pekan lalu, mantan wakil rektor II UNG, Eduart Wolok bersama dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dipanggil oleh Menristek Dikti untuk mengkroscek kembali bagaimana dengan perubahan nama tersebut. Dan pertemuan saat itu, menghasilkan rapat senat, yang dipimpin oleh ketua senat UNG, Prof Dr Syamsu Q Badu, dan tanpa ada kendala seluruh anggota menyetujui dan mengsahkan perubahan nama tersebut.
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan UNG, Supardi Nani menyampaikan bahwa, pembahasan perubahan nama UNG menjadi Universitas BJ Habibie sudah dilakukan sejak tahun 2013 lalu, dan senat sekarang tinggal melakukan pengesahan.
“Jadi pembahasannya sudah dilakukan sejak tahun 2013 lalu, kita yang ada sekrang tinggal pada pengesahannya saja. Sehingga dalam rapat senat yang dilakukan tadi, sudah tidak ada lagi perdebatan,” kata Supardi Nani.
Ia menambahkan, hasil keputusan dari senat ini, nantinya akan ditindaklanjuti dengan pembentukan tim khusus untuk mempersiapkan perubahan nama, yang melibatkan unsur kampus dan juga berkoordinasi dengan tim perumus dari pemerintah provinsi Gorontalo.
“Akan dibentuk tim perumusnya secara teknis, setelah itu akan diajukan langsung ke menristek dikti,” kata Supardi Nani.
Mantan wakil dekan II Fakultas Ekonomi UNG ini, menambahkan, harapan dari civitas akademika kampus, perubahan nama ini bisa dilakukan pada tahun 2017 ini, bersamaan dengan penerbitan izin fakultas kedokteran, atau paling lambat tahun 2018 bersamaan dengan selesainya pembangunan kampus baru UNG.
“Dengan berubah nama menjadi Universitas BJ Habibie, maka ini menjadi semangat bagi kita civitas akademika UNG untuk terus berinovasi lagi, berkarya untuk memajukan pendidikan di Gorontalo. Apalagi nama BJ Habibie sudah sangat dikenal di dunia, ini juga menjadi jalan bagi kita untuk menjadi universitas terkemuka di Indonesia dan bisa bersaing di tingkat dunia,” pungkasnya. (ris)