PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Film dokumenter berjudul “Palontara” karya Andi Musran, akan diputar perdana di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pemutaran perdana film dokumenter ini, juga akan dirangkai dengan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pegiat dan praktisi kebudayaan, akademisi, komunitas, pegiat dan pemerhati kesenian, film maker, guru sekolah, serta melibatkan mahasiswa di Parepare.
Sutradara sekaligus penulis naskah film palontara, Andi Musran mengatakan, setelah melalui proses pra-produksi, produksi hingga pada pasca-produksi yang menyita waktu yang cukup lama. Akhirnya film dokumenter ini segera melakukan pemutaran perdananya di Parepare.
“Sebelum kami melakukan pemutaran film, terlebih dulu akan dilaksanakan FGD yang akan melibatkan sejumlah kalangan, baik itu pegiat dan praktisi kebudayaan, akademisi, pemerhati kesenian hingga kalangan mahasiswa,” kata Andi Musran, saat dihubungi, Jumat (16/6/2023).
Seorang palontara lanjutnya, saat ini tidak terlalu diperhatikan keberadaannya. Berangkat dari hal itu, dirinya sebagai pegiat budaya di Parepare berinisiasi mengangkat kisah Andi Oddang To Sessungriu melalui media audio visual.
“Untuk merealisasikan gagasan atau ide tersebut kami wujudkan melalui program Dana Indonesiana yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bekerjasama dengan LPDP,” ujarnya.
Film yang diproduksi oleh Cella Eja Art ini, mengangkat kisah seorang budayawan, Andi Oddang To Sessungriu yang mendapatkan mandat sebagai generasi penulis aksara lontara Bugis.
“Andi Oddang To Sessungriu adalah kisah penyalin ilmu yang bertahan di tengah era digital ini. Andi Oddang To Sessungriu yang mendapatkan mandat sebagai generasi penulis aksara lontara Bugis. Bertahan dan mendedikasikan hidupnya sebagai palontara yang saat ini tidak terlalu diperhatikan keberadaannya,” lanjut Andi Musran.
Pemutaran perdana dan diskusi film ini, rencananya akan berlangsung di Auditorium IAIN Parepare, Senin, (19/6/2023), Pukul 13:00 WITA.
Menurut Uccang, sapaan akrab Andi Musran, secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk memahami lebih mendalam mengenai pembelajaran aksara lontara di Sekolah-sekolah formal dan komunitas sebagai pintu masuk untuk memikirkan bersama kemungkinan inovasi dan kerjasama multipihak.
“Kami berharap ke depan nantinya akan melahirkan berbagai terobosan terbaru dalam menunjang masa depan aksara lontara,” harapnya.
Reporter : Wahyu