ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Keputusan Pemkab Enrekang yang akan melakukan rasionalisasi Tenaga Honorer dengan alasan membebani APBD mendapat banyak tanggapan masyarakat. Langkah berani yang dilakukan Pemkab Enrekang untuk mengurangi jumlah tenaga honorer tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri, seperti akan menciptakan pengangguran baru yang bermuara akan meningkatan kemiskinan.
Namun, adapula yang justru memuji Keputusan Bupati untuk melakukan pengurangan tenaga honorer meski resikonya adalah Bupati akan banyak mendapatkan kritikan karena kebijakan itu tidak populis.
Seperti Sekretaris DPD Partai Perindo Enrekang, Suleman Badao yang menyebut niat Pemerintah Enrekang adalah baik meskipun disisi lain memang berat dilakukan karena akan menciptakan pengangguran dan membuat kekecewaan bagi yang terdampak pengurangan.
“Jika terus menerus terjadi penumpukan tenaga honorer pasti akan membebani daerah dan tentu akan bermuara pada tidak sejahteranya tenaga honorer itu sendiri,” ujar Suleman saat dikonfirmasi pijarnews.com, Selasa (19/10/2021).
Suleman menjelaskan, jika tenaga honorer jumlahnya besar maka kesejahteraan tenaga honorer tidak bisa tercapai, karena semakin banyak tenaga honorer maka honor yang diterima akan semakin sedikit.
“Saya kira langkah Pemerintah itu memang harus pahit karena saya yakin itu akan ditolak oleh banyak pihak. Saya pikir ini adalah langkah yang luar biasa, berani mengambil keputusan dan berani tidak disukai oleh banyak orang, tapi muaranya adalah kebaikan bagi masyarakat,” ungkap Suleman.
“Kebijakan itu memang kadang membuat orang sedih, tapi yakin dan percaya niatnya itu positif untuk kesejahteraan khususnya bagi tenaga honorer,” lanjutnya.
Namun Dia berharap jika keputusan itu memang harus dilakukan, mengurangi tenaga honorer, Pemerintah tidak serta-merta melepas mereka begitu saja melainkan mereka harus tetap menjadi perhatian Pemerintah.
“Kita berharap, mereka yang dihilangkan namanya menjadi tenaga honorer, Pemerintah harus membuka lapangan kerja paling tidak diberi modal usaha agar mereka bisa menjadi Wirausaha,” kata Sekretaris Perindo Enrekang itu.
Baginya itu adalah kabar gembira bagi tenaga honorer yang dirasionalkan. “Dengan demikian pikiran mereka terbuka bahwa tidak selamanya menjadi tenaga honorer tapi kita bisa mencari pekerjaan lain yang lebih baik,” katanya.
Suleman mengatakan, sesuai Misi Partai Perindo adalah bagaimana memberi kesejahteraan bagi tenaga honorer, dimana selama ini tenaga honorer tidak selayaknya mendapatkan honor, itu kata dia tidak sesuai dengan biaya kuliah yang sangat besar selama ini.
“Malah saya dengar ada yang gajinya tidak cukup 1 juta. Harapan kita kedepan semoga Partai Perindo bisa diberi kepercayaan Rakyat bisa menaikkan gaji tenaga honorer sampai 50 persen supaya selesai ini persoalan tenaga honor,” tuturnya. (B)
Reporter : Armin