SUMUT, PIJARNEWS.COM — Gunung Sinabung kembali meletus, Kamis (13/08/2020). Serangkaian ledakan menyebabkan abu setinggi 2 km ke langit. Kondisi bisa mengganggung penerbangan dan kekhawatiran aliran lahar.
Latusan kali ini, yang kedelapan kalinya gunung berapi bergemuruh di pulau Sumatera itu. Tidak ada korban luka atau kerusakan besar yang dilaporkan.
Pihak berwenang mengeluarkan peringatan kepada pesawat yang terbang di dekat gunung berapi yang terakhir kali mengalami letusan mematikan tahun 2016.
“Ada potensi letusan lagi dan maskapai penerbangan diminta waspada,” kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Raditya Jati dikutip chanelnewsasia.
Saat ini, kata dia, status waspada kawah tetap di level tertinggi kedua. Jati mengatakan, pihak berwenang telah menandai zona larangan bepergian lima kilometer di sekitar Sinabung dan memperingatkan kemungkinan aliran lahar.
“Warga disarankan memakai masker jika meninggalkan rumah untuk berjaga-jaga terhadap kesehatan akibat abu vulkanik,” katanya.
Pada hari Senin, Sinabung mengeluarkan asap dan abu setinggi sekitar 5 km, melapisi masyarakat lokal di lapisan tebal puing, setelah letusan pada akhir pekan.
Sinabung kembali batuk tahun 2010 untuk pertama kalinya setelah 400 tahun. Setelah masa tidak aktif lainnya, gunung itu meletus sekali lagi pada tahun 2013, dan tetap sangat aktif sejak saat itu.
Tahun 2016, tujuh orang meninggal dalam salah satu letusan Gunung Sinabung, sedangkan letusan tahun 2014 menewaskan 16 orang.
Pada akhir 2018, gunung berapi di selat antara Pulau Jawa dan Sumatera meletus, menyebabkan longsor bawah laut dan tsunami yang menewaskan lebih dari 400 orang.
Indonesia adalah rumah bagi sekitar 130 gunung berapi aktif karena posisinya di “Cincin Api”, sabuk batas lempeng tektonik yang mengelilingi Samudra Pasifik di mana aktivitas seismik sering terjadi.(er/*)
Sumber : CNA