PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Bantuan Sekolah Sepak Bola (SSB) senilai Rp.41 Juta yang disalurkan Kelurahan Labukkang, Kecamatan Ujung Kota Parepare dikeluhkan. Pasalnya, kualitas bantuan itu tidak sesuai dengan anak didik SSB Labukkang Pare Junior selaku penerima.
Hal itu dibeberkan Pembina SSB Labukkang Pare Junior, Hamdani. Kata dia, anak didiknya umurnya berkisar 14 hingga 17 tahun, namun sepatu dan jersey yang diberikan kebesaran.
“Ukuran sepatunya dari nomor 38 sampai 41. Baju jersey-nya juga ukuran orang dewasa. Dan sepertinya bekas pakai. Karena ada bekas sablonnya. Dikupas Kemudian ditimpa dengan sablon bertuliskan SSB Labukkang ,” beber Dani -sapaannya- saat ditemui, Selasa (15/12/2020) lalu.
Belum lagi jenis dan kualitas sepatu yang diberikan berbeda-beda. Padahal, kata Dani, dalam rencana anggaran biaya (RAB) bantuan SSB itu sudah diatur kualitas dan harganya.
“Dalam RAB itu sudah diatur. Harusnya tidak boleh beda-beda kualitasnya. Karena harganya sama,” keluhnya.
Awalnya, sambung Dani, ia tidak mengetahui jika bantuan itu ada. Karena, sepengetahuannya bantuan itu dialihkan ke tim sepak bola lain.
“Bantuan itu masih ada di rumah. Tidak disalurkan ke anak-anak karena tidak cocok,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun PIJARNEWS.COM, yang mesti bertanggung jawab atas keluhan itu, yakni mantan Lurah Labukkang, Yusuf Aziz. Sebab, bantuan itu diusulkan saat ia menjabat.
Saat dikonfirmasi, Yusuf mengatakan jika ia tak tahu soal tidak sesuainya kualitas bantuan itu. Sebab, kata dia, sudah bukan tanggungjawabnya lagi.
“Saya tidak tau itu. Sudah bukan ranah saya di situ. Saya hanya bantu dipengusulan saja,” kilahnya.
Ia juga tidak menampik soal dugaan baju jersey yang diduga bekas pakai. Hanya saja, kata Yusuf, ia sudah berkomunikasi dengan rekanan yang memesan baju itu. Katanya, akan diganti.
“Saya sudah komunikasi dengan rekanannya. Dia bersedia ganti itu,” imbuhnya.
Sekadar informasi, penyaluran bantuan itu dilakukan di halaman Kantor Kelurahan Labukkang, Jumat (11/12/2020) lalu. Hadir pada penyaluran itu, Camat Ujung Ulfa Lanto.(*)
Reporter : Mulyadi Ma’ruf