“Dari sektor pertanian ini, Jepang itu berminat bagaimana membuat tata kelola korporasi dalam sistem pertanian kita yang sistemnya adalah sistem sharing stakeholder dengan para petani kita sebagai pemilik lahan,” ungkapnya.
Apalagi, kata Plt Gubernur, ada banyak lahan milik Sulsel yang bisa dimanfaatkan oleh para investor dari Jepang, baik itu lahan tidur maupun lahan tadah hujan. Khusus lahan tadah hujan saja, ucap Andi Sudirman, Sulsel memiliki sekitar 250 ribu hektar lahan dari sekitar 1 juta hektar lahan tadah hujan. Sementara Jepang diakui memiliki teknologi yang sangat kuat.
Di sektor perikanan, Andi Sudirman menuturkan, Sulsel memiliki potensi laut yang cukup besar. Salah satu potensi laut yang menjadi minat Jepang untuk berinvestasi yakni potensi ikan tuna.
“Kita memiliki pesisir laut itu sepanjang dua ribu kilometer, maka mereka tertarik investasi untuk perikanan salah satunya Tuna,” jelasnya.
“Nilai investasinya saya belum tahu pasti, kalau tidak salah itu 200 miliar rupiah, tapi kita tidak tahu berapa sharenya,” ungkapnya.
Andi Sudirman menjelaskan, jika tiga sektor ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah provinsi, maka pertumbuhan ekonomi di Sulsel bisa lebih maju lagi. Mengingat, saat ini pemerintah provinsi juga telah memiliki gudang di Jepang yang bisa menampung produk-produk lokal Sulsel yang dikirim ke Jepang.
Dalam IJB Forum yang rencananya digelar pada Agustus mendatang, Plt Gubernur Sulsel berharap agar kegiatan tersebut nantinya bisa menjadi wadah kerjasama investor lokal dan pihak Jepang, khususnya di tiga sektor yang menjadi minat investasi Jepang di Sulsel. (rls/msb)