JAKARTA, PIJARNEWS.COM--Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperkirakan pemerintah Indonesia membutuhkan sekitar 458 ribu orang talenta digital per tahun. Per 2023, Indonesia butuh sekitar 10,5 juta sementara hanya tersedia sekitar 6 juta. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memperkecil angka kekurangan lewat pembangunan digital talent center.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkominfo, Hary Budiarto, menjelaskan, pemerintah mengkalkulasi kebutuhan talenta digital dari tahun 2023 hingga 2030 mencapai 458.043 orang per tahun. Akan tetapi, pemerintah mencatat tenaga yang tersedia hanya 6.064.085 dari total kebutuhan 10.513.361 orang di tahun 2023.
“Gap-nya pada 2023 itu mencapai 4.449.275 orang,” kata Hary dalam acara Ngopi Bareng Kemenkominfo di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (7/5/2024) dikutip dari tirto.id.
Oleh karena itu, pemerintah mulai membangun sarana dan prasarana digital talent center untuk mencetak ahli tenaga kerja digital seperti digital expert (leader), digital specialist, advance digital skill, intermediate digital skill, basic digital skill, digital literacy, dan digital mindset. Saat ini, pemerintah punya 9 lokasi dengan hasil terbaik berada di Cikarang, Jawa Barat.
“Pusat digital talent Indonesia di sembilan lokasi, yaitu Cikarang, Bandung, Manado, Surabaya, Jakarta, Medan, Makassar, dan Banjarmasin,” tutur dia.
Hary mengatakan, pemerintah tidak berhenti dalam membangun digital talent center. Kominfo akan membangun di daerah lain seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, dan Jambi dalam waktu dekat.
Kepala Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kemenkominfo, Hamdani Pratama, menambahkan, pemerintah menargetkan mampu melatih hingga 10 ribu peserta di digital talent center Cikarang. Pelatihan akan berkisar pada pelajaran artificial intelligence (AI) hingga teknologi informasi (IT).
“Kami juga sudah bekerja sama dengan industri-industri di wilayah khusus, seperti 2.100, dari industri Jababeka, Hyundai, dan sebagainya,” ungkap Hamdani di lokasi yang sama. (*)
Sumber: tirto.id