TOKYO – PIJARNEWS.COM — Olimpiade Tokyo pada tahun 1964 lalu meninggalkan jejak di dunia yang luar biasa dalam bentuk kereta api berkecepatan tinggi ‘Shinkansen‘, menjadi prestasi untuk Jepang yang kembali menjadi tuan rumah lagi di tahun ini yang menyelaraskan visi masa depan perencanaan sipil.
Meskipun mendapat kritik karena menjalani pertandingan selama pandemi COVID-19, Tokyo telah mempersembahkan kepada dunia event Olimpiade bertenaga hidrogen pertama, lengkap dengan seluruh armada kendaraan bahan bakar hidrogen, 2 stadion megah bertenaga hidrogen, sebuah hotel, dan juga kompleks atlit Olimpiade.
Tenaga hidrogen diramalkan oleh beberapa ahli sebagai energi terbarukan yang cerah di masa depan. Sebagai elemen paling melimpah di alam semesta, sel bahan bakar hidrogen tidak menghasilkan emisi apa pun kecuali air, yang dapat digunakan untuk mengairi pertanian atau kebun.
Seperti kebanyakan teknologi terbarukan, tenaga hidrogen memiliki beberapa hal yang masih perlu kajian seirinig pengembangannya, namun dengan bantuan dari Pusat Penelitian Tokyo untuk Masyarakat Berbasis Energi Hidrogen (ReHES), yang didirikan oleh pemerintah kota menjelang laga Olimpiade, masalah ini dapat diatasi.
Mengutip wawancara dari media Euronews, Direktur Keberlanjutan di Komite Olimpiade Internasional, Marie Sallois, mengatakan bahwa dengan jangkauan dan visibilitas yang luas, Olimpiade menjadi kesempatan besar untuk mendemonstrasikan teknologi yang dapat membantu mengatasi tantangan saat ini, seperti perubahan iklim.
“Pameran hidrogen di Tokyo 2020 hanyalah salah satu contoh bagaimana perhelatan ini akan berkontribusi pada tujuan ini.” Jelasnya.
Mulai tahun 2017, Jepang menjadi negara-bangsa pertama yang mengadopsi strategi hidrogen nasional, dan meningkatkan R&D tenaga hidrogen mereka menjadi sekitar US $300 juta untuk tahun 2018 dan 2019. Sebagai bagian dari dukungan ini, mereka membangun salah satu pabrik bahan bakar hidrogen terbesar di dunia di kota Namie di Fukushima.
Di kota tersebut itu, 10.000 kilowatt energi bersih menghasilkan 900 metrik ton hidrogen per tahun dan dapat digunakan untuk menggerakkan armada 500 mobil hidrogen, 100 bus hidrogen, dan bahkan forklift hidrogen. Ditambah lagi berdirinya 35 stasiun pengisian bahan bakar di beberapa kota.
Hebatnya lagi kompleks atlit Olimpiade Internasional menjadi infrastruktur hidrogen total pertama di Tokyo yang mana bahan bakar hidrogen menyalakan lampu, air panas ke asrama dan kafetaria yang untuk sementara menampung 11.000 atlet.
Setelah permainan selesai, kompleks atlit ini rencananya akan diubah menjadi apartemen bertenaga hidrogen, sekolah, pusat perbelanjaan, dan banyak lagi.
Sumber: EuroNews
Editor: Tim Redaksi