MAKASSAR, PIJARNEWS.COM – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel memastikan, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN di lingkup Pemprov Sulsel, bakal dipotong. TPP ASN itu akan dipotong jikalau tidak memperhatikan kehadiran dan tidak tepat waktu masuk bekerja. Kabid Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan BKD Sulsel, A. Irham Sakti Irawan mengatakan, kehadiran itu, dapat diketahui melalui absen yang dilakukan oleh para pegawai yang dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari.
Di bulan Ramadan ini, tak ada alasan untuk tidak memperhatikan jam kerja, apalagi perubahan jadwal juga sudah dilakukan sebelumnya.
“Saat Ramadan, jam masuk Senin-Kamis pukul 08.00 Wita, pulang 15.00 Wita. Jumat masuk 08.00 – dan pulang 15.30, dan untuk jam istirahat, Senin-Kamis itu, pukul 12.00-12.30 dan hari Jumat itu, pukul 12.00-13.00,” sebut Irham, Jumat (7/4/2023) dilansir dari HeraldSulsel.id.
Dengan begitu, telah ditetapkannya jam masuk dan pulang itu, dan ASN tidak mengikuti, maka TPP dipotong.
“Dari jadwal itu, TPP-nya pasti dipotong jika selalu terlambat,” terangnya. Irham menambahkan, jika terdapat OPD yang tidak bekerja sesuai dengan jam kerja atau kecenderungan banyak yang terlambat, masyarakat dapat melakukan pelaporan ke pihak BKD. Dan jika merasa dirugikan dengan terhambatnya palayanan akibat keterlambatan para pegawai.
“Pengaduan itu, dapat bersumber dari masyarakat ataupun lembaga lainnya,” kata Irham.
Pemprov Sulsel terus berupaya meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bulan Ramadan ini. Penjabat (Pj) Sekprov Sulsel, Andi Aslam Patonangi mengatakan, untuk para ASN yang terindikasi malas akan ada sanksi yang bakal diberikan.
Pemberian sanksi itu, kata Andi Aslam memiliki jenjang, yang pertama itu bakal dilakukan teguran lisan oleh atasan langsung. “Pasti ada sanksi. Pertama itu teguran lisan, kemudian teguran tertulis. Ada diaturannya semua mengenai yang seperti itu,” paparnya.
Apalagi sambung mantan Bupati Pinrang itu, dalam waktu dekat ini juga akan ada libur panjang menjelang hari raya, itu dikhawatirkan ada oknum yang lebih awal meliburkan diri. “Jangan sampai ada yang ambil duluan, seperti itu. Terus kemudian nanti cuti bersama ada juga mungkin ada yang lambat masuk,” urai Aslam. (*)
Sumber: HeraldSulsel.id