Erwin Kustiwan foto bersama Aqua Dwipayana sebelum berangkat umrah
Oleh Erwin Kustiman
ALHAMDULILLAH puji syukur saya panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada setiap umat-Nya. Salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita semua Rasulullah Muhammad SAW, penyeru segala kebaikan.
Dua hari pertama (10-11/1/ 2020) kehadiran saya bersama paragonians atau para pegawai Paragon Technology and Innovation yang ikut dalam rombongan umrah gratis, sangat mengesankan. Kami menjalani rangkaian ibadah di kota bersejarah Madinah Almunawaroh. Sungguh tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Ketenangan, kekhusyukan, dan spirit ghirah keislaman serta kehendak melakukan serangkaian ibadah di Masjid Nabawi, tidak bisa dibandingkan dengan upaya yang sama ketika kita menjalaninya di kampung halaman sendiri. Bisa dimaklumi jika di Tanah Air kerap terdengar kata-kata “rindu kembali ke Tanah Suci” dan ungkapan lain yang menegaskan itikad untuk kembali bisa berkunjung ke Mekkah dan Madinah. Bahkan bagi mereka yang sudah menjalaninya berkali-kali.
Terima kasih sebesarnya saya haturkan kepada sejumlah orang yang telah diberikan kemurahan hati memberikan kebahagian spiritual kepada orang banyak yang bahkan tidak dikenal atau belum bertemu sebelumnya. Pakar Komunikasi dan motivator internasional yang juga perintis program umrah gratis The Power of Silaturahim (POS) Bapak Dr Aqua Dwipayana, pendiri dan pemilik Paragon Technology and Innovation
Ibu Dr (HC) Nurhayati Subakat, CEO Paragon Bapak Ir Salman Subakat dan seluruh jajarannya yang telah mendukung kelancaran rangkaian pendaftaran, pendataan, hingga keberangkatan umrah dan insya ALLAH hingga kepulangan kembali ke tanah air. Juga terima kasih kepada pemilik NRA Tour & Travel Ibu Irmawati Mochtar yang telah memberangkatkan ribuan paragonians ke Tanah Suci.
Kami berdua (saya bersama Mas Djoko Heru Setiyawan, Redaktur Harian Jawa Pos Radar Bali) beserta rombongan jemaah umrah gratis Paragon layak berucap syukur tak terkira disertai rasa terima kasih yang sebesarnya bagi khususnya pihak-pihak yang disebut di atas. Bagaimana tidak. Kami bisa menjadi bagian dari umat Islam yang datang langsung mengunjungi dan bahkan salat di Masjid Nabawi yang dikenal sebagai tempat paling suci kedua bagi umat Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah.
Kami juga merasakan mengantre untuk salat Subuh di Raudhah, tempat yang diyakini paling mustajab untuk memanjatkan doa. Raudhah atau Taman Surga ini lokasinya bersisian dengan Makam Rasulullah, Abubakar, dan Umar bin Khattab.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Tempat yang di antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) di antara taman-taman surga.” (HR. Bukhari). Inilah alasan yang membuat lokasi ini tak pernah sepi dari para jemaah.
Perjuangan mengantre lama dan menahan pegal sungguh tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekhidmatan yang sangat, ketenangan, dan kerinduan yang mendalam akan sosok Baginda Rasul Muhammad Saw membuat kami seolah tertarik untuk kembali bisa bersujud di Raudhah. Tetes air mata tatkala berdoa di Taman Surga Raudhah teringat kealfaan diri dan bayangan akan perjuangan Rasulullah demi umatnya menjadi hikmah yang akan terus membuat kami teringat dan merindukan Madinah, Masjid Nabawi, dan Raudhah.
Tiga Kali ke Raudhah, Djoko Heru Masih Ingin
“Saya entah kenapa terus tertarik ingin dan ingin lagi sujud di Raudhah. Saya belum puas Mas Erwin bersujud dan berdoa di sana. Kalau saja tidak mengingat antrean orang lain yang sudah sangat panjang di belakang, saya ingin terus di Raudhah menumpahkan air mata ini,” ungkap Djoko Heru yang rela dua malam di Madinah hanya memejamkan mata sejenak saja karena ingin bisa berada di antrean terdepan ke Raudhah.
Namun, mengingat umrah wajib masih belum dilakukan di Kota Mekkah nanti, Mas Djoko pun menahan keinginannya yang menggebu untuk kembali ke Raudhah.
Jwmaah umrah Paragon kelompok perempuan (akhwat) juga a
Alhamdulilah bisa mengunjungi Raudhah. Mbak Ofi (Cholifah) peserta umroh dari Cirebon mengungkapkan rasa syukurnya bisa beribadah dengan khusyuk dan nyaman di Masjid Nabawi dan bahkan berdoa di Raudhah.Terlebih, beliau melaksanakan umrah hadiah tujuh tahun bekerja bersama Paragon ini dengan ditemani ibunda dan dua saudarinya.
Jemaah umrah paragonians dibimbing oleh Ustaz KH Malhan Sochib dan pembimbing serta mutowif lainnya. Rangkaian ibadah umrah di Madinah kian lengkap dengan ziarah dan tadabbur ke Makam Baqi, Masjid Quba, Jabal Uhud, Jabal Khandak, dan Masjid Qiblatain. Setelah rangkaian ibadah dan ziarah di Madinah usai, sebentar lagi jemaah akan beranjak ke Kota Mekkah untuk memulai rukun umroh pada Sabtu (11 Januari ini waktu Madinah).
Keharuan semakin sangat, kerinduan kian memuncak. Ya Nabi salam alaika, ya Rasul salam alaika. Ya Allah dan dengan safaat Rasul-Mu Muhammad, semoga kami ditakdirkan menginjakkan kaki lagi di Madinah dan bersujud di Masjid Nabawi. Ya Habib salam alaika, solawatullah alaika…
(Penulis adalah Wartawan senior yang menjabat Wakil Pemimpin Redaksi Harian Pikiran Rakyat Bandung)