“Rencana ini dalam rangka akses tambang untuk memisahkan sebisa mungkin dengan akses poros wisata Malino, serta lintas jalan umum dengan angkutan pertambangan sepanjang garis menuju Malino. Kita mau rapikan jalannya, agar kendaraan tambang ini tidak mengganggu akses jalan menuju tempat wisata,” terangnya.
Andi Sudirman menyampaikan, jalan akses tambang ini direncanakan akan menggunakan jalan khusus atau akses bawah sepanjang 21 kilometer. Namun untuk realisasinya, pihak terkait masih harus melakukan survei terlebih dahulu sekaligus mengkaji kelayakan, anggaran, serta masa pengerjaannya.
“Kita akan kaji dulu kelayakan, anggarannya, dan masa kerjanya berapa lama. Ini masih kita tinjau,” ujarnya.
Plt Gubernur menambahkan, jika memungkinkan pelaksanaan jalan khusus tambang ini akan mulai dilakukan perintisan pada akhir tahun ini.
“Nantinya jika visible design telah ada sebagai konsep dan bahan dalam rencana kerja, maka akan dilakukan pelibatan lintas sektor. Termasuk Pemkab Gowa, BBWS-PJ dan lainnya akan kita sinergikan dalam optimisme design kemudian,” ungkap Andi Sudirman. (rls)