PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Usai mengikuti ramah tamah ikatan alumni SMP Negeri 4 Parepare, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah memberi komentar mengenai penyebab banjir besar di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan. Menurut Nurdin Abdullah, saat bertemu Wapres Jusuf Kalla di Makassar, minggu siang, Wapres menekankan agar sedimentasi yang masuk ke Cekdam Bili-bili harus terukur.
Yang kedua, wilayah hulu harus diperbaiki dan terus dilakukan konservasi. Ketiga, alih fungsi lahan yang ada di hulu harus segera dikembalikan.
Karena itu, Gubernur menyatakan bahwa Wapres menyarankan agar segera melakukan langkah-langkah pemulihan kondisi lahan kritis.
Sebab, daerah aliran sungai Jeneberang memang sudah masuk kategori super kritis. Karena itu, tak ada gunanya dilakukan pengerukan di cek dan jika di hulunya tidak ditangani dengan baik.
Demikian juga aktivitas tambang di sepanjang sungai Jeneberang juga harus dievaluasi. Utamanya, sejauh mana dampak aktivitas tambang tersebut dengan pendangkalan sungai.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah juga mengatakan, mengenai infrastruktur yang rusak seperti jalan dan jembatan, oleh bapak Presiden Jokowi sudah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum untuk segera memperbaikinya.
Soal alokasi anggaran untuk pemulihan kerusakan akibat banjir, Gubernur Sulsel belum mengetahuinya secara pasti. Namun menurut Gubernur, kerugian akibat banjir besar di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan seperti Makassar, Gowa, Jeneponto, Maros, Pangkep dan Barru mencapai Rp. 500 miliar. Termasuk rumah dan sawah yang rusak diterjang banjir.
Gubernur Sulsel mengatakan, hingga saat ini, tercatat 68 orang meninggal dunia akibat banjir besar tersebut. Tujuh orang masih dinyatakan hilang, sedangkan pengungsi masih berkisar enam ribu orang. namun saat ini, pengungsi sudah mulai berangsur pulang ke rumahnya masing-masing karena air sudah surut.
Gubernur Sulsel mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dengan dampak dari cuaca ekstrem yang kemungkinan masih akan terjadi seperti hujan deras.
Begitu juga, Gubernur mengimbau nelayan untuk tidak melaut jika ombak tinggi. Bagi warga yang tinggal dibantaran sungai juga harus terus waspada. (*)
KAMERAMEN/NASKAH : ALFIANSYAH ANWAR
EDITOR : TAMA KURNIAWAN