MAKASSAR, PIJARNEWS.COM—Wali Kota Makassar, Danny Pomanto melantik Takmir Masjid Sultan Alauddin Dewan Da’wah Sulsel masa bakti 2024-2028. Pelantikan berlangsung usai salat subuh pada Ahad (25/2/2024) di Jl Prof Abdurrahman A Basalamah.
Danny Pomanto menyampaikan kesan-kesannya terhadap Masjid Sultan Alauddin yang banyak melakukan peran pembinaan dan peningkatan kesejahteraan sosial di sekitar masjid seperti program ATM Beras, pembinaan TK TPA, kegiatan Tahfiz Alquran dan kajian-kajian keislaman lainnya.
Masjid Sultan Alauddin sangat unik, menurutnya, karena dihuni jemaah yang banyak memiliki gelar doktor dan profesor dalam berbagai disiplin ilmu. Sehingga dengan hadirnya para ilmuwan tersebut, terus dapat mengedukasi masyarakat dari kebodohan dan ketimpangan.
Dalam pemaparannya, Wali Kota Makassar juga menyampaikan beberapa program Pemkot Makassar yang dapat disinergikan seperti program “santuni anak yatim”, “tahfiz lorong”, “jagai anakta”, utamanya anak perempuan.
Wali Kota Makassar juga menyebutkan kesedihannya dengan kondisi politik saat ini, seolah yang berusaha bersih dari money politik sangat sulit bahkan besar peluang tidak terpilih karena “tidak bermain kotor”.
Setelah sambutan Wali Kota Makasasar, sesi pembacaan SK Dewan Da’wah Sulawesi Selatan Nomor 11/KEP/DD-SS/II/2024 oleh Dr. Askar Patahuddin, M.E. mewakili Ketua Umum DD Sulsel.
Pelantikan ini juga dilakukan langsung oleh Sekretaris Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Pusat, Drs. H. Avid Sholihin, M.M yang melantik Pengurus Inti Takmir Masjid Sultan Alauddin Makassar bersama 7 wakil ketua dan 7 ketua bidang kemakmuran masjid.
Drs. H. Avid Sholihin, M.M. menyampaikan tiga pesan almarhum Mohammad Natsir sebagai pendiri Dewan Dakwah, Menteri Penerangan Pertama RI, dan Pahlawan Indonesia.
Pesan pertama, luruskan niat karena ini adalah amanah yang datang dari Allah. Kedua sekarang jam berapa, maksudnya seorang pengurus dan pejuang dakwah harus tahu kondisi umat, sehingga dapat merumuskan program kerja yang tepat untuk umat.
Pesan ketiga taat kepada pemimpin, maknanya seperti pada saat salat berjamaah.
“Kondisinya, banyak yang berjamaah tapi terkadang mendahului imam, atau bersamaan dengan gerak imam, atau terlalu lambat,” katanya.
Seharusnya makmum itu mengikuti imam, sebagai gambaran dalam berorganisasi. Dia berharap dengan adanya pengurus baru masjid, masalah-masalah yang lalu bisa diselesaikan, lebih dapat meningkatkan kemakmuran masjid. Karena amanah ini adalah tanggung jawab kepada Allah.
Kegiatan pelantikan ini diakhiri dengan sesi foto bersama para undangan dan takmir Masjid Sultan Alauddin dan pengurus Dewan Da’wah Sulawesi Selatan. (rls)