ENREKANG, PIJARNEWS.COM–Sejumlah warga di Desa Salo Dua, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang mengaku resah dengan aksi dugaan penculikan anak. Bahkan salah satu orang tua korban telah melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.
S (38) salah satu orang tua korban mengatakan, 3 orang pelajar SMP dan SD di Desa Salo Dua diduga diculik termasuk anaknya N-Z (14) siswi SMP.
Kejadian penculikan tersebut terjadi pada Rabu 08 Maret 2023 pukul 19.00 WITA. Saat itu, anaknya dibawa orang tak dikenal bersama temannya Melati (nama samaran).
“Saya sudah lapor polisi, dan saat itu kami bersama pihak polisi sempat mencari sampai malam hari, tapi hari itu tidak langsung ketemu,” katanya saat ditemui di Desa Salo Dua, Selasa (4/4/2023).
Ke esokan harinya, dari informasi kepolisian anaknya terlacak sesuai dengan posisi HPnya berada di salah satu lokasi di Kabupaten Soppeng, S kemudian menemukan anaknya bersama temannya berada disebuah rumah kayu di Soppeng.
“Saya tidak sama polisi waktu itu, anak saya posisinya di bawah rumah di kandang ayam, sementara temannya di atas rumah,” katanya.
S mengaku curiga, dengan seorang wanita yang berada dirumah tersebut diduga merupakan bagian dari komplotan penculik anaknya dan teman anaknya, sebab awal sebelum anaknya ditemukan, motor yang digunakan anak bersama temannya tersebut lebih awal ditemukan, wanita tersebut sempat melontarkan kata-kata mencurigakan.
“Kenapa begitu, karena pas saya kesitu, perempuan itu bilang, seandainya tidak kamu lihat itu motor mungkin anakmu tidak kukasih liat,” ucap S menirukan si perempuan tersebut.
Setelah anaknya bersama Melati (Nama samaran) di bawa kembali pulang, 4 hari kemudian, Melati kembali berusaha diculik, namun teman Melati bukan lagi N-Z anak S, namun bocah lain, siswi SD putri H yang juga tetangga S.
“Kejadiannya dua kali, dan ada 3 orang korbannya, Melati dua kali dengan teman yang berbeda,” katanya.
Sementara H orang tua korban yang lainnya mengatakan, anaknya juga termasuk korban, namun beruntung HP anaknya berhasil dihubungi, sehingga dengan cepat ditemukan.
“Kemungkinan seperti dihipnotis karena saya punya anak, dan Melati (nama samaran) itu kebetulan keponakan saya ikut arahan pelaku,” ungkapkanya.
H mengatakan anak dan keponakannya, mengikuti pelaku dengan menggunakan motornya, namun saat berada di Pangkajene, anaknya berhenti disebuah mini market.
“Disitu anak saya bisa dihubungi, dan saya minta HPnya di berikan ke kasir, kemudian saya beri tahu kasir mini market agar anak saya jangan boleh pergi, sampai saya jemput,” ungkapnya.
H bersama kerabatnya kemudian menjemput korban, sementara pelaku sudah tidak berada di tempat.
Baik H maupun S mengaku warga di Desanya resah dengan kejadian tersebut dan berharap para pelaku bisa ditangkap.
“Kami resah ini pak, karena sudah dua kali, jangan sampai terjadi lagi, apalagi terduga penculiknya ada yang sudah kami curigai,” ungkapnya.
Sementara S telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Enrekang dengan Laporan polisi nomor: LP/B/GAR/43/III/2023/ SPKT, tanggal 14 Maret 2023.
Keduanya berharap para pelakunya bisa ditangkap polisi, mereka juga ingin tahu motif sebenarnya pelaku melakukan aksi percobaan penculikan tersebut.
Tim Pijarnews.com telah mencoba melakukan konfirmasi melalu telphone genggam ke pihak terkait, namun hingga kini belum ada respon.(why)