JAKARTA, PIJARNEWS.COM — Wartawan senior sekaligus salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ahmad Taufik menghembuskan nafas terakhirnya hari ini. Pria yang akrab disebut Ate ini meninggal di usia yang ke 51 tahun di RS Medistra.
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Telah berpulang ke sisi Allah SWT, orang tua kami, perjuang kami, Ahmad Taufik (Bang AT), pendiri AJI dan jurnalis TEMPO di RS Medistra. Semoga amal ibadah dan kebaikannya di terima sisi-Nya, aamiin. Kami mohon maaf jika ada kesalahan pada beliau,” ujar pengurus AJI, Wahyu Dhyatmika kepada detik. Kamis 23/3
Kabar mengenai kepergian Ate juga disampaikan oleh wartawan senior Goenawan Mohammad melalui akun Twitternya. “Ahmad Taufik meninggal. Mantan wartawan Tempo, anggota AJI yang dipenjarakan rezim Soeharto dalam perjuangannya untuk kemerdekaan pers,” jelas Goenawan dalam akun Twitter @gm_gm.
Ate lahir di Jakarta, 12 Juli 1965. Selama mahasiswa, Ate aktif memperjuangkan hak-hak rakyat serta pembelaan terhadap hak-hak sosial, ekonomi, politik dan hak asasi warga tertindas. Ate juga aktif dalam pers mahasiswa.
Ate memulai karier jurnalistik di Majalah Bulanan Generasi Muda Islam Estafet dan sempat bekerja untuk Majalah Berita Mingguan TEMPO. Sederet prestasi pernah diterima Ate, salah satunya memenangkan beberapa lomba dan anugerah jurnalistik pada tahun 2008, 2009, 2010 dan penghargaan Mochtar Lubis Award bidang penulisan Pelayanan Publik 2011.
Ate juga dikenal pernah mengarang beberapa judul buku. Selain itu, ia pernah 40 hari meliput di perbatasan Pakistan-Afganistan (Tribal Area), saat Amerika Serikat menyerang Pemerintahan Taliban di Afganistan tahun 2001 hingga meliput pemilihan umum di Irak, 24 Januari –1 Maret 2005.
Selama menjadi advokat, Ate aktif membela orang-orang yang disingkirkan karena diskriminasi agama, rakyat miskin, dan orang-orang dizalimi. Dalam dunia advokasi dan pembelaan kemanusiaan, Ate juga bergabung dalam koalisi Advokat internasional untuk pembelaan hak-hak bangsa Palestina. (*)