JAKARTA, PIJARNEWS.COM — Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkepentingan untuk terus menjaga kualitas produk jurnalistik. Karena itu AMSI membangun kerja sama dengan berbagai kalangan, baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi dan kalangan lain.
“Kami berkepentingan agar produk jurnalistik bisa berkualitas,” kata Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2020, Selasa (15/12/2020).
Wens–sapaan akrab Wenseslaus menyampaikan, selama masa pandemi 2020, AMSI menyelenggarakan tiga kegiatan melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak. Sebelumnya, AMSI menggelar program Digital Humanities yaitu pengolahan data publik dan mendorong berkolaborasi media, kampus dan NGO. AMSI bekerja dengan dukungan Kedutaan Belanda dengan menyelenggarakan rangkaian webinar, workshop dan hackathon Digital Humanities.
Wens menjelaskan banyak data yang masih tersembunyi baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi, dan lembaga lain yang bermanfaat bagi publik. Masalahnya, tidak mudah menemukan data-data itu. “AMSI berkolaborasi dengan banyak kalangan. Dengan lembaga-lembaga pemilik data, pemilik tools analisa data, dan perlu pelatihan bagi jurnalis agar bisa menyajikan data dan enak dinikmati publik,” katanya menambahkan.
AMSI, lanjut Wens, menekankan dalam pentingnya membangun ekosistem digital yang sehat dan mencari titik keseimbangan atau formulasi baru menyikapi disrupsi tech company. “Media berkewajiban menyediakan solusi atas setumpuk masalah di ekosistem itu seperti hoaks dan hate speech,” ujarnya.
Ia mengatakan dari pengalaman selama ini, hoaks dan hate speech itu menumpang di peristiwa besar. Kecenderungannya hoaks dan hate speech naik ketika terjadi peristiwa politik. Dan tahun ini ada dua peristiwa besar yakni pandemi dan pilkada. Hoaks juga meningkat.
Untuk menekan hoaks ini, kata Wens, AMSI menggelar Cek Fakta Pilkada di sejumlah wilayah. Kegiatan ini berkolaborasi dengan sejumlah stakeholder seperti Google. AMSI juga menandatangani MOU dengan penyelenggara Pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Intinya, kata Wens, “Media-media AMSI ikut menyapu sampah hoaks, agar kualitas proses Pilkada membaik.”