MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat berpotensi inflasi, sebab dapat memberi dampak pada kehidupan ekonomi masyarakat di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Seperti kenaikan harga bahan pokok seperti halnya harga di pasar yang ikut melonjak beberapa waktu terakhir.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Abdul Hayat Gani usai menghadiri rapat bersama Forkopimda di Kantor Gubernur, pada Selasa (13/9/2022).
Abdul mengatakan, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 134 tentang pengalokasian dana Pemerintah Daerah (Pemda) 2 persen untuk perlindungan sosial, akan disalurkan pada hal-hal urgent.
Ia mengungkapkan pihaknya telah menghitung anggaran 2 persen tersebut dengan nominal Rp. 12 Miliar. Anggaran tersebut kata dia akan disalurkan pada hal urgent seperti penanganan dampak kenaikan harga bahan pokok.
Menurutnya saat ini yang paling urgent harus dilakukan masyarakat Sulsel mengantisipasi inflasi adalah mengatasi kenaikan cabai.
“Saya kira yang paling urgent ini adalah mengatasi (harga) cabai, yang begitu paling tinggi,” ungkpa Abdul.
Oleh karena itu katanya, masyarakat dianjurkan untuk menanam cabai di masing-masing pekarangan rumah.
“Caranya adalah segera menanam cabai lah, ndak usah dibeli. Di desa itu kan masih banyak pekarangan, arahan begitu tadi,” imbuhnya.
Selain itu Ia mengaku pihaknya akan segera melakukan itu, karena harga cabai perkilo mencapai Rp. 60 ribu.
“Dan inilah perlu, termasuk bawang merah, minyak goreng. Dan saya kira kita lihat satu minggu kedepan seperti apa efek dari adanya intervensi ini,” tutupnya
Reporter: Sucipto Al-Muhaimin