Korban Fitnah
PIJARNEWS.COM — Hidup ini adalah pilihan. Kalimat ini mengandung makna bahwa masing-masing orang adalah pengambil keputusan atas tindakan atau respon yang akan diambilnya. Baik secara spontan maupun tidak spontan terhadap suatu stimulus.
Seorang sahabat saya pernah difitnah oleh orang yang justru sudah dikenalnya bahkan orang itu pernah menjadi bagian dari perjuangannya untuk suatu urusan yang membutuhkan kapasitas, kompetensi dan jejaring yang luas.
Suatu waktu, orang itu sakit dan harus dirujuk ke rumah sakit. Mendengar berita itu, respon semua orang yang tidak percaya dengan fitnah itu memvonis bahwa itulah hukuman Tuhan seraya menyampaikan sumpah serapah. Respon sahabat saya itu justru mengambil pilihan yang berbeda, dia mengambil keputusan bahwa orang itu harus saya jenguk. Anda bisa membayangkan apa respon si penyebar fitnah itu yang sedang sakit tak berdaya ketika orang yang difitnahnya sedang berada dihadapannya dengan memberi semangat dan memaafkannya.
Cerita di atas saya teringat dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Setiap subuh, selalu saja ada kotoran di depan rumah beliau. Suatu waktu, kotoran itu tidak ada lagi sampai beberapa hari kemudian, akhirnya beliau membatin bahwa jangan-jangan orang itu sedang sakit. Saat Rasul tiba di rumah orang itu, ternyata betul orang itu sedang sakit tak berdaya dan langsung memohon maaf atas kelakuannya selama ini.
Apa respon Rasulullah?, seperti dikisahkan, beliau lebih dahulu memaafkan orang itu dan si Yahudi itu dengan spontan minta diislamkan dan dituntun oleh beliau mengucap dua kalimat syahadat.
Berikut ulasan selanjutnya…