PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare hadirkan Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Surakarta sebagai Narasumber dalam Kegiatan Bimtek Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis Outcame Based Education (OBE) Fakshi IAIN Parepare.
Kegiatan Bimtek berlangsung di Ruangan Lantai 5, Perpustakaan IAIN Parepare, pada Jumat (05/07/2024).
Hadir dalam acara, Wakil Rektor 2 IAIN Parepare, Dr Firman yang membuka kegiatan Bimtek RPS Berbasis OBE secara resmi. Kemudian di tutup oleh Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare, Dr Rahmawati.
Puluhan dosen dari 4 Program Studi (Prodi) di Fakshi turut hadir sebagai peserta dalam kegiatan tersebut. Yakni dosen dari Prodi Hukum Pidana Islam, Hukum Ekonomi Syariah, Hukum Keluarga Islam dan Hukum Tata Negara.
Dekan Fakultas Syariah UIN Surakarta, Dr Muh Nashiruddin, S.Ag, M.A, M.Ag, selaku narasumber dalam kegiatan Bimtek RPS Berbasis OBE tersebut sebenarnya menyiapkan perangkat pembelajaran. Mulai dari perencanaan, kemudian metode pembelajaran, evaluasinya mau seperti apa, materi pembelajarannya seperti apa.
Ia menyebut bahwa metode OBE itu sudah lama, tapi dengan adanya aturan baru tentang Permendikbud Ristek nomor 53 tahun 2023. Otomatis institusi juga harus melakukan penyesuaian penyesuaian terkait dengan kurikulum yang nanti juga berdampak pada RPS nya. Menyesuaikan kurikulum dan pembelajaran dengan aturan terbaru yang dikeluarkan oleh kementerian menjadi hal yang krusial menurut Dekan Fakultas Syariah UIN Surakarta tersebut.
“Itukan nanti semuanya di siapkan dengan rencana pembelajaran semester, jadi dosen dan mahasiswa nanti punya panduan yang sama,” jelasnya.
Semua terkait dengan mata kuliah di persiapkan dengan tujuan utamanya mahasiswa mampu melakukan apa. Akan di ukur dengan cara apa, dengan metode pembelajaran seperti apa, sampai ke materi yang akan diberikan apa, serta cara evaluasinya seperti apa, ungkap Muh Nashiruddin yang juga trainer kurikulum dan trainer di SKI Institut (penjaminan mutu, kurikulum, dll).
Ia juga membagikan sejumlah trik agar bisa meraih akreditasi unggul. Yang pertama yaitu SDM, Karena di akreditasi di bank PT maupun di Lamenbai itu salah satu poin yang menjadi syarat peringkat baik sekali atau unggul itu kan ada SDM.
Kemudian yang kedua, penjaminan mutu, kemudian treasure studi, setelah itu baru kemudian bagaimana menyusun RID secara baik dan menyusun RKPS secara baik .
“Jadi SDM nya ditingkatkan, kualitas dan luarannya kemudian mahasiswa juga seperti itu, kualitas dan luarannya di perbaiki, penjaminan mutunya jalan, siklus PP EPT nya itu baru nanti di tingkat teknis penyusunan LED itu di dampingi dengan maksimal,” imbuhnya.
Dengan demikian kalau institusi mengajukan LED untuk akreditasi, itu yang di baca oleh Accesor betul-betul LED yang terbaik. “Kita bisa menyampaikan seluruh data yang kita miliki dengan cara yang baik, menampilkan semua keunggulan kita,” tutupnya.
Reporter: Rizkyanti