PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (Kopri) Komisariat IAIN Parepare Cabang Kota Parepare, menggelar kegiatan pembukaan Sekolah Islam Gender (SIG) di Kantor PC NU Parepare, Jum’at (30/9/2022).
Kegiatan yang mengusung tema “Revitalisasi Gender dan Gerakan Perempuan Untuk Menyongsong Era Society 5.0” itu diikuti 18 peserta dari 5 PMII Cabang di Sulsel.
Nur Jamilah Ambo, Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan, jumlah peserta yang hadir 18 orang dari 35 peserta yang mendaftar atau terdata.
“Ada 5 peserta dari PMII cabang Pangkep, Bone, Sidrap dan cabang Pinrang, dan 10 dari PMII cabang Parepare,” beber Jamilah.
Ketua Korpi Komisariat IAIN Parepare, Ardillah dalam sambutannya mengatakan, kegiatan SIG tahun ini merupakan yang ke-5 digelar cabang Parepare, tujuannya untuk melihat pentingnya pemberdayaan keilmuan Kopri.
“Pada awalnya SIG ini dikhususkan untuk Internal PMII Parepare, namun melihat banyaknya minat yang ingin turut serta dari cabang lain, maka kegiatan ini dibuka secara umum (eksternal),” ungkap Ardillah.
Ardillah menjelaskan pemilihan tema kegiatan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan bagaimana perempuan-perempuan khususnya kader PMII agar mampu menyongsong era society 5.0 ke depannya.
Sementara, ketua Kopri Cabang PMII Kota Parepare, Ismayanti mengungkapkan, tujuan diadakannya kegiatan tersebut, selain sebagai salah satu jenjang kaderisasi formal Kopri juga untuk menyadarkan peran dan kesetaraan gender.
“Kita harus memiliki semangat yang tinggi dalam kegiatan SIG ini untuk meningkatkan nilai pada diri kader Kopri,” jelas Isma sapaan akrabnya.
Ahmad Riecardy, Ketua Cabang PMII Kota Parepare dalam sambutannya menyampaikan, memasuki forum SIG bukan lagi memperdebatkan posisi perempuan.
“Di kegiatan ini kita bukan lagi memperdebatkan posisi perempuan yang berada ditatanan sumur, dapur, kasur. Melainkan bagaimana kita memahami bahwa kultur sejarah masyarakat Sulawesi sudah menempatkan perempuan pada titik yang setara dengan laki-laki,” kata Riecardy.
Sementara itu, Wiwik Darwis, yang mewakili Ketua Majelis Pembina Komisariat (Mabinkom), menyampaikan pentingnya kegiatan tersebut yang tak hanya bagi perempuan namun juga laki-laki.
“Utamanya mengenai bagaimana peran perempuan dan laki-laki dalam artian kesetaraan dalam dunia atau bidang pendidikan dan kemasyarakatan,” ujar Wiwik. (why).