PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Sedianya Wali Kota Parepare bakal menjadi rumah pertama yang akan dikunjungi oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Parepare bersama petugas dari PPDP untuk pencocokan dan penelitian (Coklit) data administrasi kependudukan sebagai wajib pilih pada pemilihan kepala Daerah (Pilkada) Juni 2018 mendatang.
Namun, KPUD Parepare memulai kegiatan pencoklitan di sejumlah rumah warga disabilitas. Ruqaiyah, penyandang disabilitas tuna netra, warga Kelurahan Labukkang, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, yang pertama dikunjungi KPUD Parepare dan petugas PPDP untuk mencocokan data kependudukan.
Ketua KPUD Nur Nahdiyah mengemukakan, kegiatan pertama pencoklitan menyasar ke sejumlah penderita disabilitas. “Untuk hari pertama coklit ini adalah fokus ke beberapa warga yang menderita disabilitas dan mereka dipastikan masuk dalam daftar pemilih tetap,” terang Nahdiyah usai melakukan coklit, Sabtu (20/1).
Nahdiyah juga mengungkapkan, pihaknya akan kembali mengusulkan untuk memberikan fasilitas khusus bagi penderita disabilitas yang benar-benar tidak bisa berjalan menuju tempat pencoblosan. “Melihat pada pemilihan presiden (Pilpres) lalu penyandang disabilitas diberikan fasilitas khusus, namun itu akan menjadi inventaris kami di KPUD Parepare untuk mengusulkan agar petugas TPS mengunjungi warga yang menderita disabilitas yang benar-benar tidak bisa jalan,” tutupnya.
Untuk Wali Kota Parepare dijadwalkan siang ini. KPUD Parepare bersama dengan petugas PPDP, baru akan mengunjungi Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Parepare, menyusul Rujab Wakil Wali Kota Parepare. (amr/asw)