PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar upacara peringatan
Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke 73 tahun di pelataran zona akreditasi IAIN
Parepare, Jum’at 17 Agustus 2018.
Upacara yang diselenggarakan tiap tahun tersebut berlangsung penuh khidmat dan semarak diiringi
pengibaran bendera merah putih oleh pasukan pengibar bendera mahasiswa IAIN Parepare. Upacara kali ini
mengangkat tema,”Kerja Kita Prestasi Bangsa”.
Dalam sambutan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI yang dibacakan Rektor IAIN Parepare, Dr
Ahmad Sultra Rustan menyampaikan banyaknya prestasi yang diraih bangsa Indonesia menjadi sebuah
anugerah dan kekuatan. Hal tersebut menjadi keyakinan untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing
kemandirian bangsa.
Selain itu, Ahmad Sultra Rustan juga mengajak semua sivitas akademik IAIN Parepare untuk memahami
secara utuh Pancasila dan Kebhinekaan.
“Saya berharap tidak ada satupun dari sivitas akademik yang menganggap bahwa bendera itu tak perlu
dihormati, upacara tidak perlu kita ikuti. Perlu kita ketahui bahwa posisi bendera kita ini adalah
simbol negara kita, Pancasila adalah simbol negara kita. Tidak bisa kita sepadankan dengan Al-Qur’an.
Al-Qur’an tentu perlu berada pada tingkat yang atas. Maka kita semua akan berdosa, manakala lambang
negara kita, mau kita setarakan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadis,” jelasnya usai membacakan sambutan
Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi seperti dirilis iainpare.ac.id.
Ahmad Sultra Rustan juga berharap agar mahasiswa yang tergabung dalam organisisasi kemahasiswaan IAIN
Parepare senantiasa melakukan pengkajian tentang bela negara, pancasila dalam hal bhineka tunggal ika
agar menjadi bangsa yang kuat serta menghargai simbol-simbol dan undang-undang yang ada di negara
Republik Indonesia.
“Khusus kepada anak-anakku mahasiswa baru, di kampus yang kita cintai ini, kita saling menghargai, kita
saling toleransi. Tetapi toleransi dan menghargai tetap berada dalam kode etik IAIN Parepare,”
tambahnya.
Adapun kode etik yang dimaksud seperti memperlihatkan wajah secarah utuh (tidak memakai cadar) bagi
mahasiswi agar tetap bisa dikenali.
Dalam upacara tersebut, juga dirangkaikan dengan penyematan tanda kehormatan karya satyalencana
pengabdian 10 tahun dan 20 tahun serta pengumuman pemenang pada pekan olaraga peringatan HUT RI ke 73
tahun. (*)
Sumber : iainpare.ac.id
Editor : Alfiansyah Anwar