PAREPARE,PIJARNEWS.COM — Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan surat keputusan terkait dengan larangan penjulan Albothyl yang mengandung policresulen dan bisa mengakibatkan penyakit kanker. Untuk itu Albothyl atau obat sariawan yang di produksi oleh PT Pharos Indonesia (produsen Albothyl) diminta agar menarik produknya di pasaran.
Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum (RSUD) Andi Makkasau Kota Parepare, Nurdjihadi.S, saat dikonfirmasi Pijar, Senin (19/2/2018) mengungkapkan, zat yang terkadaung dalam obat Albothyl tersebut, memang sangat berbahaya bagi kesehatan, karena bisa mematikan jaringan yang ada di sekitar mulut yang terkena sariawan.
” Ketika mati jaringan maka akan merangsang jaringan baru apakah tumbuh kembali, jadi kalau sekitar bibir yang diberikan Albothyl, maka jaringannya akan mati dan bisa saja ini dapat menimbulkan penyakit kanker,” terang Apoteker ini, saat di temui di ruang kerjanya.
Selain itu kata Nurddjihadi, Albothyl terkadang juga digunakan pada kelamin wanita untuk keputihan dalam bentuk opulah, fungsinya sama dengan obat sariawan yang membunuh bakteri, serta juga bisa mematikan jaringan di sekitar vital itu,
” Akan tetapi kalau respon tubuh kita bagus, mungkin jaringannya mati, maka akan terlepas jaringan ini dan tumbuh jaringan baru, namun tidak semua pasien merespon dengan itu,” imbuhnya.
Lebih lanjut Nurdjihadi mengungkapkan, alternatif obat sariawan jika memang belum terlalu parah, penderita bisa menggunakan daun sirih dan yudium gardien, dimana isinya sudah dibuat sedemikian rupa sehingga aman untuk digunakan kumur-kumur” tutupnya.
Kendati telah dikeluarkan surat keputusan dari BPOM untuk menarik produk tersebut, namun dari pantauan pijar, di beberapa apotek yang ada di Kota Parepare, masih saja ada yang menjual obat Albothyl tersebut. (amr/abd)