MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Kepala Madrasah Ibtidaiyah al Abrar Makassar, Harmia Tannang merasakan program pendidikan USAID PRIORITAS yang telah berlangsung hampir lima tahun memberikan manfaat yang sangat besar bagi madrasahnya.
“Kalau ada kepala sekolah atau madrasah yang tidak menyatakan demikian, pasti dia belum mencoba menerapkan secara sungguh-sungguh dan belum berkomitmen secara penuh,” tegasnya.
Menurutnya, banyak dampak positif nyata terlihat setelah madrasahnya terapkan modul-modul USAID PRIORITAS secara konsisten. Yang paling nyata adalah jumlah murid madrasah swasta tersebut setiap tahun semakin bertambah. Tahun 2013 muridnya 300 siswa, kini berjumlah 400 lebih, padahal persaingan mendapatkan murid cukup ketat di kota sebesar Makassar, apalagi dengan sekolah-sekolah negeri.
“Karena sekolah berkembang dengan baik, walaupun persaingan ketat, jumlah siswa kami bertambah terus tiap tahun. Akhirnya mulai akhir tahun 2014-2015, kami membangun tiga ruangan lagi untuk menampung siswa karena banyaknya permintaan orang tua menyekolahkan anaknya disini,” ujar Harmia.
Hebatnya ruangan baru itu adalah hasil sumbangan komite. “Kami terapkan konsep manajemen berbasis sekolah dan partisipasi masyarakat yang dilatihkan USAID PRIORITAS. Ketua komite berusaha menghimpun dana dari saudara-saudarinya yang tersebar di berbagai daerah dan juga dari masyarakat secara sukarela dan akhirnya terkumpul lebih 100 juta,” ujarnya.
Agar bisa menggerakkan masyarakat sehingga mau terlibat aktif dalam pengembangan sekolah, kuncinya adalah keterbukaan dalam manajemen dan keuangan. “Saya libatkan orang tua siswa dalam penyusunan EDS, RKAS dan juga pertanggunjawabannya,” ujar Harmia.
Selain melibatkan orang tua lewat wakil-wakilnya, kepala madrasah juga memasang berkas RKAS, implementasi dan keuangannya di dinding madrasah. Sumbangan sukarela orang tua juga dipajang di salah satu dinding sekolah.
Aspek manajemen berbasis sekolah yang lain yang ia terapkan adalah kepemimpinan dalam pembelajaran. Sebagai kepala sekolah ia rajin melakukan supervisi formal dan informal, membimbing para guru agar pembelajaran mencapai kriteria ketuntasan minimal. “PAKEM telah berlaku di semua kelas dan siswa sekarang nampak lebih percaya diri, aktif dan mandiri,” ujar Harnia.
Menurutnya, kunci utama kesuksesan pengembangan sekolahnya adalah mendorong kebersamaan dengan guru, komite dan masyarakat. “Saya berusaha selalu tidak berjarak dengan siapapun. Saya juga berusaha selalu transparan dalam manajemen dan pembelajaran,” ujarnya menutup. (rls/ris)