OPINI–Salah satu organ terpenting dalam diri manusia ialah otak. Otak diciptakan Allah untuk befungsi pikir. Otak dalam menjalankan fungsi pikirnya agar supaya efektif dan efisien (produktif), hendaklah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan agama (Islam).
SOP dasar yang ditetapkan agama (Islam) ialah sebagaimana yang ditekankan oleh Nabi saw. dalam hadisnya – artinya – : Pikirklanlah ciptaan Allah dan janganlah pikirkan zat Allah (karena kalau kamu pikirkan zat Allah), kamu akan binasa.
Makhluk yang berupa dunia berserta segala isinya dan dengan segala sifatnya, menjadi subjek-subjek yang diperintahkan agama (Islam) untuk dijadikan objek pikir.
Sementara Allah sebagai individu Maha Pencipta (al-Khaliq), bukan menjadi objek pikir, melainkan cukup objek zikir (renungan untuk tunduk kepada-Nya). Hujjahnya adalah makhluk berupa dunia beserta segala isinya dan dengan segala sifatnya yang dapat dijangkau otak, sementara individu Tuhan (al-Khaliq) tidak dapat dijangkau otak.
Perihal makhluk saja, tidak semua bisa menjadi objek pikir. Ada makhluk-makhluk gaib dan yang nyata (sekalipun), yaitu yang amat raksasa, seperti matahari, langit dan lain-lain, serta peristiwa alam dan keadaan kehidupan seperti takdir atau nasib yang tidak mampu dijangkau (dianalisis/dipahami) otak dengan tepat.
Subjek-subjek ini cukup dijadikan objek zikir (tafakur; renungan akan keajaibannya fisik atau sifatnya untuk mendatangkan kekaguman, ketundukan dan ketaatan kepada al-Khaliq-Nya.
Adapun makhluk yang diperintahkan Islam untuk dijadikan objek pikir adalah seperti yang disebutkan Allah antara lain dalam QS al-Thāriq (86): 5-7 – terjemahnya -: Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan (5) Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar (6) yang keluar dari antara tulang shlubi (punggung laki-laki) dan dada (perempuan);
QS al-Dzariyat (51): 21 – terjemahnya -: Dan (juga) pada diri kamu sendiri, maka apakah kamu tidak perhatikan.
Manusia yang diciptakan Allah dari air mani (sperma laki-laki) dan air mani (ovum) perempuan malalui suatu proses hubungan seksual (jima’), dapat dijangkau otak sekaligus dapat dijamah fisik secara total/sempurna, sehingga dapat diteliti dan diketahui dengan pastti akan sifatnya. Demikian pula bagian-bagian perlengkapan tubuh seperti mata, telinga, kaki, tangan dan lain-lain, dapat dijangkau otak sekaligus dapat dijamah fisik secara total/sempurna, sehingga pula dapat diteliti dan diketahui dengan pasti akan sifatnya. Subjek-subjek yang setara dengan inilah dari makhluk-makhluk Allah yang dapat dijadikan objek pikir/riset (scientific research).