OPINI–Menurut saya pendidikan merupakan titik central dari sebuah perubahan ketika kita ingin melihat masa depan suatu bangsa lihatlah bagaimana pendidikannya saat ini. Dalam pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan” yang mana pasal tersebut telah menjamin bahwa pendidikan merupakan hak dan kewajiban warga negara.
Semenjak studi strata satu saya sudah berusaha bagaimana bisa mendapatkan beasiswa. Tahun 2016 saya mendaftarkan diri di IAIN Parepare pada fakultas syariah dan ilmu hukum islam dengan konstentrasi program studi hukum pidana islam. Saya masih ingat ketika itu mengurus administrasi mahasiswa baru terdapat pengumuman penerimaan beasiswa bidikmisi besoknya saya langsung mengurus perlengkapan berkas persiapan beasiswa dan alhumdillah saat ini saya bisa selesai tepat waktu dan mempertahankan beasiswa bidikmisi saya hingga selesai.
Ketika saya studi sarjana saya fokus aktif dalam berbagai kegiatan akademik perkuliahan khsusnya dalam bidang karya tulis ilmiah. Beberapa lomba karya tulis yang saya ikuti diantaranya; Lomba KTI Syariah Award, Lomba KTI Badan Eksekutif Mahasiswa atau Dema, Lomba Esay Ombudsman Perwakilan Sulawesi Selatan, Lomba Write Competition Mualaf Center Baznas Nasional, dan terakhir terpilih sebagai mahasiswa penerima dana penelitan LP2M IAIN Parepare tahun 2019.
Dari berbagai pengalaman itu membuat saya mencintai dunia kampus sehingga saya mulai bericita-cita semoga kedepannya bisa menjadi Civitas Akademika Kampus yakni sebagai Dosen yang handal.
Menjadi salah satu Awarde Beasiswa LPDP bukanlah perkara yang mudah dan singkat untuk diraih. Untuk tahun 2021 ini ada total 6.616 calon pelamar beasiwa dari tiga jalur utama. Saya mempersiapkan untuk mengikuti beasiswa LPDP ini dari persiapan bahasa inggris untuk mendapatkan sertifikat TOEFL, Mengikuti berbagai workshop dan seminar sebagai salah satu berkas persyaratan yang harus disiapkan.
Pendaftar beasiswa jalur umum sebanyak 3.950 peserta, pendaftar jalur afirmasi sebanyak 1. 282 peserta, dan pendaftar jalur targeted sebanyak 934 dengan kuota yang dirahasiakan oleh pihak LPDP. Dan menurut direktur utama LPDP Rionald Silaban 60% hingga 70% dana beasiswa LPDP diperuntukkan bagi mereka yang mendaftar pada jalur afirmasi dan tergeted.
Jadi, harapan saya bagi teman-teman yang memenuhi kualifikasi untuk mendaftar beasiswa LPDP melalui jalur Afirmasi dan Targeted seharusnya memanfaatkan kesempatan mendapatkan beasiswa bergengsi di Negeri ini.
Ada beberapa tahap dalam proses penerimaan beasiswa LPDP di tahun 2021 ini, yang pertama seleksi administrasi disini banyak sekali peserta yang gugur karena tidak jeli memperhatikan berkas yang di submit. Tahap kedua yakni seleksi substansi akademik dan kebangsaan berupa tes potensi skolastik dan wawasan kebangsaan umum. Tahap ketiga dan terakhir yang menentukan kita lolos atau tidak sebagai awarde LPDP, tahap wawancara ini terdapat dua interviewer ada yang khusus yang mewawancarai dalam bidang akdemik sesuai pilihan program-studi masing-masing dan psikologi.
Untuk wawancara psikologi kita akan ditanya terkait bagaimana kualitas diri kita dan kepantasan kita untuk diberikan amanah melanjutkan pendidikan sekedar informasi LPDP mencari kandidat terbaik bangsa yang mampu memberikan manfaat bukan hanya bagi dirinya akan tetapi bisa berkontribusi pada masyarakat dan negara.
Dari pengalaman mendapatkan beasiswa LPDP tentu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak terutama doa orang tua, harapan dari guru dan dosen kita. Saya pun belajar bahwa ketika kita menjaga adab kepada para guru dan dosen hal itu akan menjadi pengantar kita dalam mecapai cita-cita kita melalui harapan dan doanya. Dan saya berpesan kepada teman-teman, bahwa mari meraih apa pun yang kita impikan selama hal itu bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Terkadang apa yang kita anggap sulit dan kita berani menempuh itu yakinlah disana ada sesuatu yang tidak pernah kita duga tugas kita hanya lah berani melangkah maju.