OPINI — Harkitnas atau Hari kebangkitan Nasional adalah salah satu agenda kebangsaan Indonesia yang sangat penting dalam merawat keberadaan dalam rangka kontinyuitas negara bangsa dalam trend semakin baik, semakin sehat, semakin kuat, semakin maju dan tentunya semakin jaya dalam mencapai cita-cita bangsa yang tertuang dalam dokumen kesepakatan secara historis, politis dari para putra bangsa yakni pembukaan Undang-Undang dasar 1945 sebagai tujuan dibentuk dan didirikannya negara ini yaitu ‘untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial’.
Harkitnas sebagai agenda rutin Nasional ibarat jeram di sungai yang berfungsi untuk mendinamiskan suasana air sehingga akan muncul energy baru. Dalam kehidupan beragama ia bagaikan ritual sakral yang berfungsi melakukan revitalisasi kesadaran, reaktualisasi keyakinan agar semakin memiliki kekuatan dan kestabilan dalam menghadapi dinamika kehidupan yang tak pernah sepi dari berbagai problema.
Dalam manajemen Harkitnas seperti tahap evaluasi menuju perbaikan program yang harus dijalankan pada masa yang akan datang. Dalam dunia teknologi modern Harkitan bagaikan proses Charging atau pengisian daya untuk menambah daya yang ada sebuah piranti komunikasi yang karena intesitas pemakaian dayanya melemah.
Sepanjang sejarah keberadaan NKRI tentunya catatan pencapaian telah banyak tertorehkan. Pengorbanan telah begitu banyak dipersembahkan oleh berbagai elemen bangsa dengan segala intensitas dan dinamika yang tidak hanya berjalan secara evolutif tetapi juga revolutif, dalam mengisi dan menunjukkan eksistensi sebuah negara bangsa.
Sesungguhnya dari waktu ke waktu Negara ini tidak pernah stagnan dalam seluruh bidang, apalagi mundur. Namun di antara pencapaian ada yang memuaskan dan tentunya juga ada yang tidak memuaskan warga bangsa ini. Ada yang sesuai ekspektasi namun ada juga yang masih jauh dari ekspektasi Dengan kata lain jika dilihat secara jujur yang paling menonjol dari kasus pencapaian itu adalah akselarasinya, apalgi jika dibandingkan dengan bangsa lain yang bergerak lebih progresif.
Ungkapan bijak yang tak bermuatan egoisme sektoral yang layak menggambarkan itu semua adalah ‘siapa yang mengatakan pencapaian bangsa selama ini nihil sama sekali adalah tidak jujur, sebagaimana jika ada ungkapan mengatakan bahwa pencapaian bangsa selama ini nyaris tanpa celah adalah bohong’.