PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Direktur Jenderal Pendidikan Islam Ali Ramdhani mendukung Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan yang menginginkan IAIN Parepare bertransformasi menjadi Universitas Sains Islam pertama di Indonesia.
Rencana transformasi itu memang kerap disampaikan Rektor pada setiap sambutannya dalam kegiatan lingkup akademik IAIN Parepare. Juga pernah disampaikannya pada kegiatan yang dihadiri langsung oleh Dirjen Pendis di IAIN Parepare beberapa waktu lalu. Alhasil, Dirjen Pendis secara terbuka menyampaikan dukungannya secara gamblang melalui channel youtube https://www.youtube.com/watch?v=mcmphFy7wRc.
Seperti dikutip dari laman platform youtube resmi Dirjen Pendis yang dipublish, Senin (4/10/2021). Video berdurasi 1 menit 56 detik itu secara khusus memuat pernyataan Dirjen Pendis sebagai bentuk dukungannya terhadap cita-cita civitas akademik IAIN Parepare untuk mewujudkan Universitas Sains Islam pertama di Indonesia.
“Saya Mohammad Ali Ramdani Direktur Pendidikan Islam memberikan dukungan, apresiasi atas keinginan dari civitas akademika IAIN Parepare untuk bertransformasi menjadi Universitas Sains Islam pertama di Indonesia. Tentu hal ini dilandasi oleh berbagai hal, salah satunya adalah kita meyakini bahwa dalam konteks kesejarahan lahir intelektual yang memiliki kemampuan sains yang sangat luar biasa dari tanah Parepare,” ujarnya.
“Dan hal ini ingin kembali diwujudkan melalui Universitas Sains Indonesia yang diharapkan kelak menjadi poros episentrum pusat pergerakan peradaban berbasis sains dan teknologi tentu saja dibingkai nilai-nilai keagamaan bagi masyarakat Indonesia Timur,” papar M. Ali Ramdani dalam channel youtube.
Terpisah dengan Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan menanggapi publikasi Dirjen pendis tersebut, rektor menyampaikan tengah menyusun langkah-langkah persiapan transformasi.
“Jadi transformasi ini mengarah pada perubahan menjadi Universitas Sains Islam Indonesia. Pada saat ini, kita memulai menganalisis memikirkan hal-hal penting yang perlu dimuat dalam kendaraan yang bernama Universitas Sains Indonesia,” katanya.
“Langkah awal, saya mulai mencoba menganalisis personil yang dapat mengemban amanah menjadi tim penyusun naskah akademik persiapan transformasi. Sebab usaha ini butuh tim solid yang rela mewakafkan pikiran dan waktu mewujudkan trasnformasi ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rektor mengungkapkan bahwa upaya trasnformasi banyak hal-hal yang dipersiapkan, sebab banyak persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
“Apalagi persyaratan penting yang tidak bisa dicapai secara instan adalah dua program studi kita harus terakreditasi unggul. Kalau persyaratan minimal 15 prodi S1 dan 5 untuk S2 kita sudah lampaui, sebab sekarang kita sudah ada 26 prodi strata satu dan 6 prodi untuk strata dua,” tambahnya.
Terkait target pencapaian kapan transformasi tersebut, Rektor belum bisa memprediksi kapan bisa dicapai, sebab hal itu melibatkan banyak lembaga dan kementerian yang akan melakukan survei dan analisis. “Biasanya menggunakan waktu sekitar dua tahun namun semoga transformasi ini bisa lebih cepat,” tutupnya. (*)
Sumber : iainpare.ac.id